Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau Masuk
ADVERTISEMENT
Bandung merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi masyarakat, khususnya oleh warga Jakarta. Selain karena jaraknya yang tidak begitu jauh, akses menuju ke Bandung juga sangat mudah, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum.
Nah, dari sekian banyak tempat wisata di Bandung, ada salah satu lokasi yang selalu ramai dikunjungi oleh warga, yaitu Alun-alun Bandung. Di tempat ini, detikers bisa bersantai bersama keluarga sambil mengajak main buah hati.
Lantas, fasilitas apa saja yang tersedia di Alun-alun Bandung? Lalu apa saja tempat wisata yang terdekat dari alun-alun? Simak pembahasannya dalam artikel ini yuk detikers.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dibalik ramainya Alun-alun Bandung sekarang ini, ternyata terdapat sejarah yang belum diketahui oleh banyak orang. Dijelaskan dalam e-Jurnal berjudul Pergeseran Makna Filosofis Alun-alun Kota Bandung pada Abad XIX-XXI oleh Miftahul Falah, dkk, alun-alun Bandung dibangun pada 25 September 1810, bersamaan dengan dijadikannya Bandung sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bandung di era kolonial Belanda.
Kala itu, salah satu elemen fisik pembentuk kawasan pusat kota adalah hadirnya alun-alun, yang merupakan area terbuka dan dipandang sebagai batas antara ruang sakral (keraton atau pendopo) dan ruang profan (pemukiman atau pusat ekonomi). Ciri utama dari alun-alun, selain memiliki lapangan terbuka adalah ditumbuhi juga pohon beringin.
Secara kosmologis, Alun-alun Bandung merupakan batas antara wilayah sakral dan wilayah profan. Alun-alun Bandung dibangun di antara pendopo (yang direpresentasikan sebagai pusat mikrokosmos) dan Gunung Tangkuban Perahu (yang direpresentasikan sebagai pusat makrokosmos).
Ketiga elemen tersebut yakni alun-alun, pendopo, dan Gunung Tangkuban Perahu membentuk satu poros tegak lurus dengan orientasi mata angin utara-selatan. Ada makna tersendiri di balik poros tegak lurus tersebut.
Pendopo yang difungsikan sebagai pusat kekuasaan mikrokosmos dibangun di sebelah selatan alun-alun dengan posisi menghadap Gunung Tangkuban Perahu. Hal ini dipercaya sebagai pusat makrokosmos atau mahameru-nya dalam alam pikiran masyarakat Bandung> Selain itu, letak alun-alun Bandung dalam tata ruang kota telah direncanakan sesuai prinsip kosmologi, yaitu penempatan bangunan yang diselaraskan dengan prinsip keseimbangan antara mikrokosmos dan makrokosmos.
Seiring berjalannya waktu, pada akhirnya pemerintah melakukan revitalisasi terhadap alun-alun Bandung selama beberapa bulan. Pada tanggal 31 Desember 2014, alun-alun Bandung yang telah dipercantik akhirnya diresmikan oleh Wali Kota Bandung saat itu, Ridwan Kamil.
Sebagai informasi, tidak ada harga tiket masuk ke dalam alun-alun Bandung. Jadi, seluruh masyarakat baik lokal maupun wisatawan bisa bersantai atau bermain bersama keluarga di alun-alun Bandung secara gratis.
Jam operasional Alun-alun Bandung beroperasi selama 24 jam. Akan tetapi, belakangan ini masyarakat yang mengunjungi Alun-alun Bandung terus membludak, akhirnya untuk sementara waktu ditutup untuk umum hingga sekarang ini.
Dilansir detikJabar, Pemkot Bandung telah menutup Alun-alun Bandung sejak Mei 2022. Rencananya alun-alun kebangaan masyarakat Kota Kembang tersebut akan dibuka lagi untuk umum, tapi untuk tanggalnya belum bisa dipastikan.
Ada sejumlah fasilitas umum yang disediakan di alun-alun Bandung. Dilansir situs travel online, berikut fasilitas dan berbagai spot menarik di alun-alun Bandung:
1. Taman bunga
2. Area kuliner
3. Ruang baca
4. Toilet umum
5. Tempat parkir
6. Masjid Raya Bandung
Alun-alun Bandung berlokasi di Jalan Asia Afrika, Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. Karena letaknya di tengah kota, akses menuju ke Alun-alun Bandung sangatlah mudah.
Kalau detikers berangkat ke Bandung dengan mengendarai mobil, dari Gerbang Tol Pasteur jaraknya sekitar 7,8 km atau sekitar 30 menit. Apabila detikers menggunakan kereta api, dari Stasiun Bandung jaraknya sekitar 2 km atau 10-15 menit dengan berkendara.
Di sekitar alun-alun Bandung terdapat sejumlah destinasi wisata yang bisa dikunjungi secara gratis. Apa saja tempat wisata tersebut? Simak di bawah ini:
Tepat di depan alun-alun Bandung terdapat Masjid Raya Bandung yang megah dan berdiri kokoh. Bagi detikers yang Muslim, sempatkan diri kalian untuk melaksanakan ibadah sholat di Masjid tersebut ketika sedang berkunjung ke alun-alun.
Saat malam hari, menara Masjid Raya Bandung memancarkan cahaya yang memukau. Momen tersebut banyak diabadikan oleh masyarakat untuk berfoto-foto dan diunggah ke media sosial.
Tak afdol rasanya jika ke Bandung tanpa mengunjungi Jalan Braga. Di sepanjang jalan ini kamu dapat melihat berbagai tempat makan dengan nuansa bangunan klasik ala Eropa. Saat weekend atau libur panjang, Jalan Braga pasti selalu ramai dikunjungi masyarakat. Nah, jangan lewatkan momen ini untuk berfoto-foto ya, detikers.
Tidak jauh dari Jalan Braga terdapat salah satu jalan yang tak kalah ramai dikunjungi wisatawan, yakni Jalan Asia Afrika. Pada saat sore menuju malam hari, sepanjang Jalan Asia Afrika ramai dipadati masyarakat yang sedang berjalan-jalan sambil berfoto-foto.
Tepat di Jalan Asia Afrika terdapat sebuah museum yang terkenal, yakni Museum Asia Afrika. Di tempat ini terjadi momen bersejarah yakni digelarnya Konferensi Asia Afrika yang berlangsung antara 18-24 April 1955.
Dilansir situs asiafricamuseum.org, usai digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, akhirnya gedung ini mulai dijadikan sebagai museum 25 tahun setelahnya, yakni tepatnya pada 24 April 1980. Museum Asia Afrika diresmikan langsung oleh Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.
Tak jauh dari alun-alun Bandung terdapat sebuah pasar yang menjajakan barang-barang antik, yakni Pasar Cikapundung. Dikutip situs bandung.go.id, di tempat ini kamu bisa melihat sekaligus membeli barang-barang antik, mulai dari kamera analog hingga uang koin zaman dahulu.
Bagi detikers yang ingin mencoba kulineran, Taman Pelangi Balonggede wajib dikunjungi. Dilansir situs bandung.go.id, di tempat ini terdapat puluhan kios-kios PKL yang berjejer rapi, sehingga pengunjung yang datang merasa nyaman dan dapat menikmati makanan yang lezat.
Di sekitar Alun-alun Bandung terdapat sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang peristiwa bersejarah pada masa lalu, yakni Monumen Bandung Lautan Api. Dikutip situs bandung.go.id, Monumen Bandung Lautan Api memiliki tinggi 45 meter dengan 9 bidang, karya tersebut merupakan hasil rancangan seorang seniman bernama Sunaryo Soetono.
Di dekat Balai Kota Bandung terdapat sebuah taman yang asri dan ramai dikunjungi masyarakat. Di tempat ini detikers bisa bersantai sambil menghilangkan rasa penat, lalu karena banyak ditumbuhi pohon-pohon membuat udara di sekitar menjadi bersih dan sejuk.
Gedung bersejarah lainnya di Kota Kembang adalah Gedung Indonesia Menggugat. Di tempat ini, kamu dapat mempelajari sejarah tentang Presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno.
Di dalam gedung tersebut juga terdapat koleksi puluhan buku tentang kisah Soekarno saat menjadi Presiden. Buku-buku tersebut terpajang pada rak kayu di ruangan khusus.
Ada satu lagi monumen yang dibangun untuk memperingati perjuangan masyarakat Bandung dalam melawan penjajah, yakni Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Monumen yang juga dikenal dengan sebutan Monpera atau Monju ini, memiliki bangunan bawah tanah yang berfungsi sebagai Museum Sejarah Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
Ingin bersantai sambil mempelajari sejarah Indonesia? Kamu bisa berkunjung ke Taman Sejarah Bandung. Area terbuka hijau ini sangat berguna bagi masyarakat, khususnya para pelajar untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah Tanah Air.
Destinasi wisata lain yang masih berdekatan dengan alun-alun Bandung adalah Cikapundung River Spot. Di tempat ini detikers bisa bersantai menikmati udara sejuk Kota Bandung sambil melihat aliran sungai Cikapundung. Terdapat juga air mancur yang menyala dalam waktu tertentu, sehingga bisa menjadi hiburan untuk masyarakat.
Bagi detikers pecinta kuliner, kamu wajib mengunjungi Sudirman Street Food Court. Di tempat ini mengusung konsep ornamen khas China, seperti banyak lampion hingga kerlap-kerlip lampu di langit.
Di sini kamu bisa mencoba beragam kuliner dari makanan ringan, makanan berat, minuman dingin atau minuman panas juga tersedia. Di sini tersedia makanan halal dan nonhalal, jadi bagi detikers yang Muslim sebaiknya tanyakan terlebih dulu ya ke penjualnya.
Nah, itu dia detikers pembahasan mengenai alun-alun Bandung beserta sejarah, jam operasional, fasilitas yang tersedia, lokasi, akses menuju ke sana, dan 13 destinasi wisata gratis di sekitarnya. Selamat berlibur detikers!
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT