Tempat Wisata yang Berdekatan di Pangkalpinang, Bisa Dikunjungi Semua
Tim Redaksi
PANGKALPINANG, KOMPAS.com – Bagi kamu yang ingin berwisata di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, tetapi tidak punya banyak waktu, jangan khawatir.
Ada beberapa tempat wisata menarik yang lokasinya berdekatan. Lokasinya masih berada di pusat kota.
Berikut ini Kompas.com rangkum beberapa tempat wisata di Kota Pangkalpinang yang lokasinya berdekatan:
Sesuai namanya, museum timah berisikan informasi tentang pertimahan. Museum dilengkapi diorama yang mengisahkan pertambangan timah sejak berabad lampau hingga masa kini.

Berada di museum timah, pengunjung bisa merasakan suasana kehidupan masyarakat Bangka Belitung yang sejak dulu identik dengan tambang timahnya.
Museum ini bisa dikunjungi tanpa dipungut biaya alias gratis. Museum buka setiap hari, kecuali Jumat.
Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Museum Timah Indonesia Pangkalpinang
Museum Timah berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 179, Kelurahan Batintikal. Dari Bandara Depati Amir, museum timah berjarak sekitar 10 kilometer dengan waktu tempuh 30 menit menggunakan minibus.
Tugu koin dan Masjid Kubah Timah merupakan ikon wisata baru di Kota Pangkalpinang. Lokasinya di Jalan Jenderal Sudirman, terpaut sekitar dua kilometer dari museum timah.

Tugu koin melambangkan titik nol Pangkalpinang sekaligus simbol peradaban masa lalu. Tugu ini berupa koin Gongsi, terbuat dari lempengan logam berukuran sekitar dua meter.
Pada plakat yang terpasang di depan tugu disebutkan, replika Pitis Pangkalpinang tersebut merujuk pada tahun 1217 Hijriah atau 1802 Masehi.
Baca juga: Masjid Agung Kubah Timah, Karya Ridwan Kamil yang Berbentuk Tudung Saji
Bahasa arab melayu pada sisi muka bertuliskan Haza Fulus Pangkalpinang yang berarti uang Pangkalpinang. Sementara pada bagian belakang berupa tulisan Hakka, Bing Lang atau Ping Lang yang berarti pohon pinang atau nama spesifik dari Kota Pangkalpinang.
Mata uang tersebut merefleksikan juga transaksi ekonomi dan kebudayaan Asia di Pulau Bangka sebelum kemerdekaan.

Sementara itu, Masjid Kubah Timah berseberangan jalan dengan tugu koin. Masjid ini diresmikan 10 November 2023 atau bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Masjid Kubah Timah menjadi tempat ibadah sekaligus melambangkan ciri khas lokal. Bentuk masjid seperti kubah, mirip dengan tudung saji yang merupakan penutup makanan tradisional di Bangka.
Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Museum Timah Indonesia Pangkalpinang
Sementara kata timah mengingatkan kita akan hasil tambang di Kepulauan Bangka Belitung berupa timah.
Kedua tempat ini berlokasi di kawasan yang sama dengan Masjid Kubah Timah. Bahkan Gereja Protestan Maranatha dan Masjid Kubah Timah berdiri bersebelahan.
Rumah Dinas Wali Kota dan Gereja Maranatha termasuk situs cagar budaya yang dibangun zaman pemerintahan Belanda.

Rumah dinas wali kota merupakan rumah dinas eks residen Bangka pada zaman dulu. Rumah ini diyakini dulunya berupa rumah panggung yang dibangun pada tahun 1840.
Seiring berpindahnya pusat keresidenan dari Mentok, Bangka Barat ke Pangkalpinang pada 1913, maka dimulailah pembangunan rumah permanen seperti yang dilihat sekarang ini.
Baca juga: 18 Tempat Wisata Pangkalpinang Lengkap, Ada Pantai dan Museum
Rumah dinas wali kota sangat kental dengan nuansa Eropa dengan bangunan tinggi yang dihiasi sejumlah pilar atau tiang di bagian terasnya.
Di sana dilengkapi mini zoo yang berisi rusa, kolam koi, penyu, ayam kampung, dan burung beo.

Sementara gereja Maranatha Pangkalpinang telah berdiri sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda. Tepatnya dibangun pada masa kepemimpinan Residen JE Edie pada tahun 1926 sampai 1927 Masehi.
Hingga kini bangunan gereja masih berdiri kokoh. Ciri khas utama dari bangunan gereja ini adalah menara jam yang menjulang setinggi 30 meter.
Baca juga: Pangkalpinang Kini Berusia 266 Tahun, Ini 5 Wisata Sejarahnya
Di lantai tiga menara bisa ditemukan lonceng serta mesin jam yang merupakan buatan langsung pabrik dari Belanda.
Sepotong pelat baja yang tertempel pada mesin jam bertuliskan bahasa Belanda, Nederlandsche Fabriek Van Torenuurwerken dengan angka 1930. Sayangnya sejak beberapa tahun silam, jam dan lonceng tidak lagi berfungsi.
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
source