Strategi Marketing Vindes Sport, Ini Penjelasan Pakar – Swa

Vincent dan Desta (Vindes) beberapa kali menyelenggarakan event olah raga (Vindes Sport) seperti pingpong, badminton (Tepok Bulu 22), dan tenis (Tiba Tiba Tenis). Semua event tersebut ramai diperbincangkan masyarakat di media sosial dan mendatangkan banyak sponsor. Mengenai hal ini, Pakar Marketing dan Konsultan Bisnis Yuswohady memberikan penjelasan.
Menurut Yuswohady, Vindes dalam membuat event adalah menggunakan FOMO (Fear Of Missing Out atau takut kehilangan momen) Marketing, yakni memanfaatkan tren di media sosial, alias aksi ikut-ikutan yang dipicu oleh fenomena mendadak tenis (atau olah raga lain) di kalangan artis. Dalam FOMO Marketing, terdapat validasi sosial (social proof) yang mana orang cenderung mengikuti apa yang dilakukan kebanyakan orang lain atau orang yang dianggap sebagai panutan seperti expert, selebritas, atau influencer.
“Maka ketika mereka (expert, selebriti, atau influencer) suka tenis misalnya, kemudian para followers-nya akan cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh para panutan atau selebriti yang dia follow (tidak mau ketinggalan tentang tenis). Nah, jadi mereka (Vindes) sengaja memanfaatkan sesuatu yang baru diinisiasi oleh para selebriti itu,” katanya kepada SWA Online melalui sambungan telepon, Senin (12/12/2022).
Menurut Yuswo hal tersebut bagus karena saling menguntungkan, baik untuk influencer, selebriti, brand, dan untuk olah raga itu sendiri. Keuntungan untuk para selebriti adalah revitalizing brand. Saat tidak ada isu yang bisa ditunggangi atau sensasi baru, para selebriti menciptakan hal-hal baru termasuk kesukaan kepada olah raga seperti tennis, badminton, atau tinju. Karena sifatnya FOMO, maka kecenderungan hype-nya itu sebentar.
Terkait marketing Vindes di medsos dan secara digital, menurut Yuswo hal itu memiliki dampak yang besar. Terutama marketing yang dilakukan via akun IG, Twitter, atau Tiktok selebriti yang sudah sudah punya banyak followers. Para followers itu sudah fanatik sehingga pembentukan opini dan perilaku itu jadi lebih gampang.
“Dulu (marketing) menggunakan media TV atau radio, tapi (penonton) enggak bisa ngomong, bersifat satu arah, sehingga tidak ada koneksi. Tapi kita (di medsos) dengan orang yang kita follow itu ada koneksi, bahkan koneksinya itu bisa sangat fanatik. Makanya para influencer dan para selebriti kuat pengaruhnya ke followers karena adanya koneksi itu. Sehingga ketika mereka membuat suatu trend atau hype itu gampang sekali,” katanya.
Bahkan, lanjut Yuswo, di masa yang akan datang semua marketing akan memanfaatkan fenomena FOMO di masyarakat (FOMO Sapiens). Yuswo memaparkan, saat ini  60 persen pembelian milenial dipengaruhi FOMO, karena faktor orang lain bukan faktor dirinya (butuh).
“Jadi fenomena FOMO powerfull karena sekarang lanskap media sudah berubah, beda dengan dulu yang satu arah, sekarang semua arah, dulu tidak ada koneksi, sekarang ada koneksi,” jelasnya.
Event olah raga Vindes (Vindes Sport) diprediksi mendatangkan banyak keuntungan bagi penyelenggara. Acara Vindes Sport pertama adalah pingpong Abdel vs Desta. Sejak 13 Februari 2022 hingga 12 Desember video pertandingan ini telah ditonton sebanyak 1.382.810 kali di Youtube dan disponsori Nestle, Antereja, Scarlett, Atletica, XIOM, Traveloka, Brodo, serta Kopi ABC.
You must be logged in to post a comment.
Swalicious,ini dia nih 3 hal yang harus dimiliki agar kalian dilirik di dunia kerja dan jadi incaran perusahaan-perusahaan #swa #nbo #skills #tips #infobisnis #carikerja

Get the most out of SWA by signing in to your account

Or select your favorite social network to get started

source