Rumahnya Ramai Dikunjungi bak Tempat Wisata, Tiko: Ingin Lebih Kondusif, Takut Tetangga Terganggu…
JAKARTA, KOMPAS.com – Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko mengungkapkan, ada sisi negatif dari viralnya kisah hidupnya bersama Ibu Eny di rumah besar itu.
Rumahnya menjadi ramai bak tempat wisata karena mendapatkan banyak sorotan publik.
“Iya memang itu, salah satu negatifnya menjadi sorotan publik,” kata dia di Masjid Nurul Amal, Kompleks PLN, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).
Kata dia, orang-orang tertarik mengunjungi rumahnya untuk melihat-lihat.
Sebelumnya, rumah mewah milik Tiko dan ibunya, Eny Sukaesi (58), berada dalam kondisi terbengkalai selama bertahun-tahun.
Namun, sejak 2 Januari 2023, bangunan megah tersebut sudah dibersihkan dan dirapikan kembali oleh sejumlah pihak.
Baca juga: Cerita Tiko Masih Bekerja sebagai Makelar Mobil Bekas di Tengah Kisah Hidupnya yang Viral…
Bahkan, pengisian perabot, pengecatan kembali, dan perbaikan pagar berkarat pun sedang dilakukan. Pemasangan kembali listrik dan air pun sudah dilakukan.
Tampilan rumah Eny dan Tiko yang kini lebih bersih sontak menarik perhatian orang-orang untuk berkunjung dan melihatnya secara langsung.
Tiko khawatir, kehadiran orang-orang itu malah mengganggu tetangganya.
“Jadi banyak yang tertarik mampir ke rumah. Aku sih mikirnya ke lingkungan,” jelas Tiko.
“Tetangga-tetangga, apalagi di lingkungan kompleks, takutnya pada keganggu dengan kerumunan, kebisingan, atau sampah. Pinginnya situasi agak lebih kondusif,” imbuh dia.
Namun, Tiko menegaskan bahwa tidak ada tetangga yang melayangkan komplain.
Sebab, mereka memahami dan memaklumi bahwa kehidupan Tiko dan tampilan baru kediamannya membuat orang-orang penasaran.
Baca juga: Tiko Ungkap Rencananya Setelah Berkumpul Kembali dengan Ibu Eny: Ingin Buka Usaha dari Uang Tabungan
Meski demikian, Tiko mengungkapkan bahwa ada sisi positif dari viralnya kisah kehidupannya di kalangan masyarakat.
Selama belasan tahun hidup di rumah terbengkalai, Eny dan Tiko memang sudah dibantu oleh warga setempat.
Namun, viralnya kisah hidup mereka mendatangkan lebih banyak bantuan.
“Cuma ya sisi positifnya, dari situ (viral) banyak yang peduli,” tutur dia.
Baca juga: Hendak Ziarah ke Makam Ayahnya, Tiko Tunggu Ibu Eny Pulang…
Beberapa bantuan yang datang mencakup pemasangan kembali aliran listrik dan pompa air, donasi pakaian, serta pemugaran rumah.
Kehidupan Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun pun belakangan menjadi sorotan sejumlah pihak.
Pemerintah daerah akhirnya turun tangan membantu dua penghuni rumah terbengkalai itu. Eny yang diduga depresi dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.
Rumah Eny dan Tiko pun saat ini sudah kembali dipasangi listrik dan pompa air.
Belakangan, diketahui bahwa ayah Tiko sudah meninggal sejak 2015 lalu. Hal itu diketahui dari keterangan keluarga Herman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.