Pikon Vibration, grup band asal kota Wamena, Papua merilis single perdana mereka berjudul “Sing For Life” yang telah launch tanggal 17 October 2022. Band yang terbentuk tahun 2019 ini terdiri dari empat personil yaitu Boxchel Haluk (lead vocal, lead guitar), Ones Wenda (Bass Guitar), Chalfred Imanuel Wenda (Keys & Vokal), dan Abius Kudiay (Drummer). Lagu ini terbilang unik karena liriknya menggunakan tiga Bahasa yang berbeda yakni Bahasa Inggris (diterjemahkan oleh alm. Izaih Nox dan Chalfred Wenda) Bahasa suku Lani (diterjemahkan oleh Ones Wenda), Bahasa suku Dani (ditulis oleh Boxcel). Selain menulis lirik Boxcel juga mengaransemen musiknya. Alunan roots reggae terasa begitu kuat lewat vibrasi bassline serta one drop drum beat yang saling berpadu dengan unsur-unsur etnik seperti pikon dan traditional chant pada chorus.
Lagu yang diproduksi oleh Rumandir Studio dan di mixing oleh Markus Krey/Wanma ini bercerita tentang kehidupan manusia di dunia secara khusus di Papua. Secara tematik dan lirik lagu “sing for life” seperti memiliki hubungan intertekstual dengan motto Arnold Ap, budayawan legendaris Papua “menyanyi untuk hidup, dulu, sekarang dan nanti”. Melalui single ini Pikon Vibration mengajak khalayak pendengar untuk juga turut ikut menyanyi dan menari di tanah Papua. Dalam konteks “sing (and dance) for the motherland” ajakan ini tidak berarti pesta pora yang hedonis dan tindakan apatis terhadap segala yang terjadi di sekitar melainkan merupakan seruan aksi selebrasi komunal membangun solidaritas dan kepedulian untuk juga bersuara atau beraksi terhadap berbagai situasi dan kondisi faktual yang terjadi. Sebuah seruan layaknya “Redemption Song” Marley: “won’t you help to sing… redemption song”
Single ini dirilis dengan format visual oleh Difan Weya (director) dari Rotisusu yang menampilkan para personil Pikon Vibration dengan latar alam perbukitan di sekitar Danau Sentani, Jayapura.
(Yedi)