Pusat informasi wisata atau tourist information Skotlandia akan tutup. Pamor kantor itu kalah dari media sosial.
Dilansir dari News STV pada Sabtu (30/3/2024), semua pusat informasi wisata yang berada di bawah naungan VisitScotland tutup selama dua tahun ke depan. Belakangan, tidak ada lagi pengunjung datang untuk meminta informasi wisata.
Turis yang datang ke Skotlandia lebih memilih menggunakan media sosial untuk mencari tempat liburan terbaru. Mereka juga mengatur akomodasi dan aktivitas jauh-jauh hari sebelum sampai ke tempat tujuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media sosial memudahkan turis untuk mengakses informasi tanpa perlu bertatap muka. Belum lagi ada banyak pakar perjalanan yang memberi tips traveling saat liburan.
Saat ini, hampir dua pertiga atau sekitar 64% turis internasional yang datang ke Skotlandia memesan perjalanan melalui operator tur. Sangat jarang turis yang datang ke kantor pusat informasi untuk bertanya soal tempat-tempat wisata.
“Untuk beradaptasi dengan perilaku ini, VisitScotland akan menginvestasikan sumber daya dan keahliannya dalam strategi digital dengan menargetkan saluran yang diketahui untuk menginspirasi pengunjung dalam tujuan wisata, waktu berkunjung dan mempromosikan tempat wisata,” ujar VisitScotland.
Menteri Pemerintahan Inggris untuk Skotlandi John Lamond menggambarkan tindakan ini sebagai sebuah pukulan. Penutupan kantor akan merugikan ribuan wisatawan yang masih menggunakan layanan mereka.
“Penutupan 25 pusat informasi wisata VisitScotland akan menjadi pukulan bagi kota0kota kita. Meskipun pariwisata online sedang berkembang, namun hal ini tidak tersedia untuk semua orang dan pusat-pusat dari Lerwick hingga Dumfries memastikan informasi penting dapat diakses oleh para wisatawan, terutama para lansia,” jelasnya.
Pusat informasi wisata Skotalandia yang bernama iCentres akan beroperasi seperti biasa hingga akhir September sebagai bagian dari penutupan bertahap selama dua tahun. VisitScotland sedang berdiskusi dengan pejabat setempat untuk pengaturan lokal.
“Saya mendesak Pemerintah Skotlandia untuk mempertimbangkan dampak hal ini terhadap bisnis lokal dan pengunjung ke daerah di mana pariwisata merupakan bagian besar dari perekonomian lokal,” begitulah keterangannya.
Lord Thurso, ketua VisitScotland mengatakan bahwa lanskap pariwisata telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Permintaan terhadap iCentres telah berkurang sementara pemintaan akan informasi dan pemesanan online terus meningkat.
“Bersama dengan dunia usaha dan mitra kami, kami ingin membangun kesuksesan dan memastikan bahwa seluruh bidang pekerjaan kami, termasuk pemasaran, pengembangan destinasi, saran bisnis, wawasan dan atraksi, akan kami prioritaskan untuk memberikan hasil bagi industri kami dan Skotlandia,” kata dia.
source