Jokowi Sentil Bupati Gemar Tarik Iuran di Tempat Wisata
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo menyentil para bupati yang kerap menarik iuran kepada para turis yang berwisata ke destinasi wisata di kabupaten yang mereka pimpin.
Jokowi mengatakan, penarikan iuran itu menandakan para bupati tidak bisa mengemas dan mempromosikan destinasi wisata yang unik di daerah mereka.
“Banyak kabupaten yang unik, yang (tapi) bupati tidak tahu bagaimana ini mengemasnya, mempromosikannya, dan turisnya kena iuran lagi. Sudah datang bayar mahal, masih kena iuran untuk melindungi alam,” ujar Jokowi dalam Rapaer Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia di Jakarta Convention Center, Rabu (10/7/2024).
Jokowi mengaku pernah mengecek total pendapatan daerah dari iuran perlindungan alam, jummlahnya mencapai triliunan rupiah selama satu tahun.
Baca juga: Jokowi Ungkap Ada Bupati yang Tak Bisa Jawab Saat Ditanya Angka Inflasi Daerahnya
Ia menyebutkan, jumlah tersebut belum termasuk pendapatan dari tiket masuk dan aktivitas ekonomi lain dari tempat wisata.
Menurut Jokowi, pemerintah daerah semestinya bisa mengemas destinasi wisata alam yang otentik untuk meningkatkan penerimaan daerah, ketimbang terus-terusan menarik iuran.
“(Kita) Punya komodo, di Banyuwangi ada banteng, ada badak, ada orang utan. Ini gimana daerah bisa mengemas ini bisa pendapatan bagi penerimaan daerah,” ujar dia.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu lantas menyinggung pariwisata di Maros, Sulawesi Selatan sebagai tempat mengamati kupu-kupu.
Baca juga: Jokowi: Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen, Kita Patut Bersyukur
Menurut Jokowi, tempat itu unik karena memiliki populasi kupu-kupu yang sangat banyak, tetapi pembangunan fisik di kabupaten tersebut berdampak buruk bagi populasi kupu-kupu.
“Tapi tolong pembangunannya yang bener, sentuhannya yang bener, jangan sampai barangnya bagus justru di sentuh semen semen-semen, tembok tembok,” kata Jokowi.
“Harusnya ditanami pohon supaya menarik kupu-kupu lebih banyak, ini bisa dijual kalau branding-nya benar, spesifik, bagus benar,” ujar dia melanjutkan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
source