Goa Coblong, Objek Wisata yang Sempat Ramai Kini Memprihatinkan – detikJabar

Goa Coblong tahun 2019 lalu sempat menjadi objek wisata favorit di Kabupaten Sukabumi. Salah satu objek wisatanya, yaitu tubing menyusuri goa sepanjang 130 meter.
Goa peninggalan zaman penjajahan Jepang ini cukup memiliki nilai sejarah. Dahulu, goa ini dibangun oleh pribumi atas perintah Jepang untuk membuka saluran irigasi. Jalur irigasi ini dapat mengaliri Kampung Undrus Binangun, Tenjolaya dan mengalir ke sekolah polisi.
Selain itu, Goa Coblong juga sempat jadi tempat persembunyian gerombolan DI/TII. Dulu, goa tersebut dinilai tempat yang strategis untuk bersembunyi karena dihimpit oleh perbukitan dengan sumber air yang melimpah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi Goa Coblong ini berada di perbatasan antara Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi dengan Desa Undrus Binangun, Kecamatan Kadudampit. Tepatnya berada di Kampung Kadupugur Kaler RT 25/09, Desa Undrus Binangun, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Warga setempat, Didin (50) menceritakan, mulanya objek wisata Goa Coblong digagas oleh Pemuda Wisata Kadupugur (Pusaka) pada Desember 2019. Para pelancong bisa menikmati wisata air tubing hingga menyusuri anak Sungai Cipada.
Goa Coblong memiliki tinggi dan lebar yang bervariatif. Di mulut goa, tingginya sekitar satu hingga dua meter serta lebarnya sekitar 1,5 meter. Namun di bagian dalam cukup tinggi untuk orang dewasa berdiri. Beberapa meter sebelum pintu goa terdapat patung kodok yang dibuat oleh pemuda.
“Tahun 2019 sama karang taruna, cuma kalau lokalnya sama Pak Budi (Komisaris Pusaka, Cecep Budi). Patung kodok dibuat sama anak-anak di sini. Dulu mah ramai,” kata Didin kepada detikJabar, Jumat (17/11/2023).
Dia mengatakan, dua tahun lalu objek wisata itu tertata. Beberapa saung yang terbuat dari bambu dibangun untuk tempat peristirahatan para pengunjung. Biasanya, para pengunjung membawa bekal sendiri (liwetan) untuk dinikmati selepas bermain air.
“Paling ramai dua tahunan. Dulu mah enak,” ujarnya.
Namun akhir-akhir ini, tempat wisata itu tak terawat. Akses yang sulit ditempuh jadi kendala pengembangan objek wisata. Terlebih, pengunjung harus turun bukit untuk tiba di Goa Coblong.
Kondisi jalan setapaknya pun mengkhawatirkan karena dipenuhi dedaunan. Terlihat, beberapa anak tangga telah dibuat untuk membuka akses jalan ke tempat wisata namun tak cukup aman dilalui saat musim hujan.
“Kurang pengunjungnya kalau ke wisata seperti itu. Jauh, tidak bisa diakses motor dan jalan kaki juga repot,” tuturnya.
Kini, Goa Coblong hanya dikunjungi oleh beberapa orang saja hanya untuk melepas rasa penasaran.

source