Gak Cuma Pekerja, Ibu Rumah Tangga Ternyata Juga Bisa Burnout!

Burnout pada Ibu rumah tangga: unsplash.com

 

Burnout atau efek kelelahan kronik tidak hanya terjadi pada pekerja, tetapi juga bisa dialami para ibu rumah tangga. Tulisan berikut menjelaskan bagaimana Burnout bisa mempengaruhi kondisi mental seorang Ibu rumah tangga.

Banyak dari kita yang menyepelekan efek dari Burnout dan menganggap bahwa hal tersebut hanyalah efek kelelahan biasa saja. Padahal jika kita menelisik lebih dalam, Burnout bisa memberikan dampak buruk dalam kehidupan kita bukan hanya fisik melainkan juga mental.

Sejatinya Burnout sering sekali dialami oleh para kaum pekerja, namun ternyata Ibu Rumah Tangga juga bisa mengalami efek dari Burnout. Efek kelelahan kronik ini mungkin bisa saja terjadi karena terlalu seringnya seorang ibu rumah tangga melakukan tugas-tugas berat.

Seorang Ibu rumah tangga apalagi yang harus melakukan tugas-tugas rumah dan juga berkerja di luar rumah, sangatlah rentan terkena Burnout. Hal ini terjadi akibat banyaknya beban tugas yang menuntutnya untuk bisa menyelesaikan segala pekerjaan yang tidak ada hentinya tersebut.

Pada pagi hari mereka akan mengawali pekerjaannya dengan membersihkan rumah, memasak, menyiapkan keperluan sekolah anak-anak dan lain sebagainya.

Setelahnya mereka akan pergi bekerja dan harus menyelesaikan beban tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya tersebut. Kemudian setelah pulang bekerja mereka akan kembali bergelut dengan pekerjaan rumah yang tidak akan ada habisnya. Rutinitas seperti inilah yang menjadi awal mula seorang Ibu rumah tangga mengalami Burnout.

Mereka cenderung mengalami peningkatan stress karena dipicu oleh beban kerja yang terus memaksanya untuk bergerak dan berpikir. Dan apabila hal tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama dan dibiarkan begitu saja maka akan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kehidupannya.

Berdampak Pada Kesehatan Fisik

Seseorang yang mengalami Burnout terutama Ibu rumah tangga, akan rentan mengalami penurunan kesehatan fisik. Mereka akan lebih sering mengalami sakit-sakitan hingga dapat mengganggu keberlangsungan hidupnya.

Ibu rumah tangga yang terlalu bekerja keras untuk menyelesaikan segala beban kerjanya akan rawan terkena sakit kepala, sakit perut, bahkan sampai nyeri pada tulang. Tentu saja hal demikian tidak akan bisa dihindari jika efek dari Burnout ini masih saja disepelekan.

Berdampak Pada Kesehatan Psikis

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga akan ikut terganggu jika kebiasaan mengerjakan banyak beban tugas ini masih dibiarkan.

Seorang Ibu rumah tangga tidak akan bisa mengatur emosinya dengan baik. Mereka cenderung lebih meledak-ledak dan lebih sensitif jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Bukan hanya itu jika efek dari kelelahan bekerja ini terus-menerus di sepelekan, maka akan menimbulkan stress yang cukup serius.

Mereka akan mulai kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukainya sebelumnya. Mereka merasa tidak tertarik lagi pada hobi dan kebiasaan yang disukainya selama ini.

Dari sekian dampak dari Burnout, kesehatan mental lah yang paling berbahaya. Oleh karena itu sebagai seorang Ibu rumah tangga, sudah sepantasnya kita lebih terbuka kepada keluarga dan jangan memendamnya sendiri.

Bicarakan apa yang menjadi keinginan dan minat kita serta hambatan apa yang sedang kita alami.

Dengan demikian kita akan lebih bisa mengontrol diri dan bisa terhindar dari segala tekanan yang ada.

Kesimpulan

Kesimpulannya adalah jangan terlalu memaksakan diri dan menganggap bahwa kita mampu menyelesaikan beban tugas yang banyak tersebut. Beri sebuah batasan agar kita bisa meluangkan sedikit waktu untuk menyelaraskan pikiran dan menenangkan emosi agar kita dapat menjalani kehidupan yang sehat dan menyenangkan.

source: https://www.cancuters.com/2023/01/gak-cuma-pekerja-ibu-rumah-tangga.html