Kategori Kesehatan
Parenting
Kehamilan
Nutrisi
Kesehatan Kulit
Kesehatan Mental
Kesehatan Pernapasan
Galeri Fokus
Optimalkan Imunitas untuk Inteligensi Maksimal
Festival Soya 2024
Cegah Anemia pada Anak
Ahlinya Newborn: Lindungi Kulit Lembut Bayi dari Iritasi
Cek Kondisi
Deteksi Dini Anemia Defisiensi Besi pada Anak
Deteksi Dini HPV
Kalkulator Kebutuhan Protein Anak
Vaksin Rotavirus
Tes Gangguan Kecemasan
Cek Tingkat Stres
Alat Kesehatan Favorit
Kalkulator BMI
Apakah berat badan Anda sudah ideal?
Deteksi Dini Depresi
Apakah Anda memiliki tingkat depresi yang tinggi saat ini?
Kalkulator Kebutuhan Kalori
Berapa jumlah kalori yang Anda butuhkan setiap hari?
Temukan komunitas Anda
Kehamilan
Parenting
Diabetes
Penyakit Infeksi
Kesehatan Wanita
Kesehatan Mental
Postingan Utama
Spesialisasi
Konseling Kesehatan Mental
Kebidanan dan Kandungan
Kesehatan anak
Penyakit Dalam / Internist
Dokter Gigi
Dermatologi
Rumah Sakit Terpopuler
2
Panduan
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 12/01/2024
Memenuhi kebutuhan gizi anak tidak hanya ketika ia mulai MPASI, tetapi juga ketika sudah masuk usia balita. Semakin besar, balita sudah mulai mengerti makanan yang ia sukai dan tidak. Di masa ini, ibu perlu mencari cara agar anak tetap mau makan dengan gizi dan nutrisi yang baik untuk balita. Berikut panduan kebutuhan gizi seimbang pada balita agar perkembangan anak berjalan dengan optimal.
Sebagai acuan, menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, status kebutuhan gizi makro harian balita usia satu sampai tiga tahun meliputi:
Sementara kebutuhan zat gizi mikro harian anak, meliputi:
Vitamin
Jenis vitamin yang perlu didapatkan oleh anak usia 1-3 tahun yaitu:
Sementara takaran dan jenis mineral yang beri diperoleh si kecil usia 1-3 tahun, seperti:
Mineral
Berbagai mineral di atas merupakan kebutuhan gizi makro dan mikro pada balita usia 1 tahun sampai balita usia 3 tahun yangperlu dipenuhi agar kesehatan si kecil tetap terjaga.
Mengutip dari Healthy Children, pola makan anak usia 1-3 tahun harus mengonsumsi makanan sehat tiga kali sehari dan dua kali camilan. Namun, memberikan camilan tidak bisa sembarangan, tetap harus camilan sehat untuk balita.
Menu makanannya bisa disesuaikan dengan anggota keluarga lainnya. Mengingat di usia dua tahun balita sudah semakin aktif bicara, Anda bisa memberikan menu makanan sesuai kebutuhan gizi yang seimbang pada balita.
Ada dua jenis karbohidrat yang terkandung di dalam makanan, karbohidrat kompleks dan sederhana.
Mengutip dari Kids Health, karbohidrat sederhana adalah nama lain dari gula yang bisa ditemukan di gula putih, buah, susu, madu, sampai permen.
Sementara karbohidrat kompleks adalah jenis karbohidrat yang cenderung lebih sulit dicerna dan membuat anak lebih cepat kenyang.
Beberapa makanan yang termasuk karbohidrat kompleks yaitu: kelompok umbi-umbian (kentang dan ubi), roti, pasta, jagung, gandum, singkong.
Selain mengandung karbohidrat yang bisa melengkapi kebutuhan nutrisi balita, makanan di atas juga mengandung vitamin, mineral, dan serat yang membantu pencernaan.
Kebutuhan protein balita bisa dipenuhi dari beberapa jenis makanan, yaitu produk hewani dan nabati dengan kadar yang berbeda.
Kandungan protein di dalam produk hewani lebih tinggi, beberapa jenisnya seperti susu, telur, daging, ayam, dan makanan laut.
Sementara untuk produk nabati, seperti kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian, kandungan proteinnya lebih rendah. Berikut penjelasan seputar jenis protein yang bisa memenuhi kebutuhan gizi balita.
Untuk meningkatkan asupan lemak balita, jangan lupa untuk meningkatkan kualitas lemak dan sesuaikan dengan kebutuhan kalori si kecil. Tetap perhatikan sumber lemak, apakah lemak sehat atau tidak.
American Heart Association merekomendasikan anak usia 2-3 tahun mengonsumsi lemak total sekitar 30 sampai 35 persen dari kalorinya.
Sementara itu untuk anak usia 4-18 tahun, kadar lemak yang dikonsumsi per hari sekitar 25-35 persen dari total kalori.
Beberapa sumber lemak tak jenuh bisa didapatkan dari kacang-kacangan, ikan, dan minyak sayur.
Serat bisa ditemukan di beberapa jenis makanan. Namun, survei yang diterbitkan dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics menyebutkan bahwa 95 persen balita dan orang dewasa tidak mengonsumsi serat yang cukup.
Bahkan, anak-anak dan balita sering kali tidak memenuhi kebutuhan serat yang direkomendasikan setiap harinya.
Padahal menu makanan kaya serat bisa membantu mengendalikan rasa lapar, menjaga kadar gula darah tetap stabil, dan membantu menjaga berat badan balita agar tetap ideal.
Sesuaikan menu makanan yang kaya serat dengan porsi makan si kecil, seperti pisang, apel, wortel, oatmeal, atau roti gandum.
Tambahkan jenis makanan lain dengan berbagai nutrisi lainnya agar lebih menggugah nafsu makan balita Anda.
Mengutip dari laman Kids health, jumlah kebutuhan cairan balita tergantung pada usia, ukuran tubuh anak, kesehatan, tingkat aktivitas, sampai cuaca (suhu udara dan tingkat kelembapan).
Biasanya, anak balita akan lebih banyak minum ketika ia sedang bergerak aktif, seperti berolahraga atau bermain permainan fisik.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, kebutuhan cairan balita usai 2-5 tahun yaitu:
Angka kebutuhan cairan anak balita di atas tidak harus dari air putih atau air mineral, tetapi bisa dari susu UHT atau formula yang dikonsumsi sehari-hari.
Anda bisa memberikan air putih saat bangun pagi, setelah makan, atau saat selesai berolahraga.
Setelah berolahraga atau berkegiatan aktif anak membutuhkan cairan untuk mengisi kembali cairan yang hilang lewat keringat.
Susu bisa diberikan sebagai selingan atau ketika si kecil akan pergi tidur.
Anak balita usia 1-5 tahun sedang sangat aktif dan membutuhkan banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang.
Balita cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi karena sering mengabaikan rasa haus ketika asyik bermain.
Menurut Angka Kecukupan Gizi yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, kebutuhan zat besi harus dipenuhi anak usia 1-5 tahun:
Tanpa zat besi, tubuh tidak mampu membuat hemoglobin dan tidak bisa memproduksi sel darah merah yang cukup.
Ini berarti sel-sel di dalam tubuh tidak akan mendapatkan cukup oksigen. Kalau sudah begini, anak bisa mengalami anemia atau kurang darah.
Zat besi merupakan gizi penting untuk mencegah anemia dan mendukung tumbuh kembang anak.
Dikutip dari ICHWB 2023, anak yang terpenuhi kebutuhan zat besi hariannya mengalami kenaikan tinggi badan 0,5 cm lebih tinggi.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang, terutama dari sumber protein hewani yang kaya zat besi.
Salah satunya adalah susu yang menjadi nutrisi tambahan pilihan untuk memenuhi kebutuhan zat besi si Kecil.
Untuk itu, bantu optimalkan kebutuhan zat besi harian si Kecil dengan berikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan zat besi dan vitamin C.
Kombinasi zat besi dan vitamin C dapat memaksimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, untuk pencegahan anemia defisiensi besi.
Kebutuhan gizi balita usia 4-5 tahun
Berdasarkan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013 status kebutuhan gizi makro harian balita usia pra sekolah (4-5 tahun) meliputi:
Sementara kebutuhan zat gizi mikro harian anak, meliputi:
Vitamin
Jenis vitamin yang perlu didapatkan oleh anak prasekolah usia 4-5 tahun yaitu:
Sementara takaran dan jenis mineral yang beri diperoleh anak prasekolah usia 4-5 tahun, seperti:
Mineral
Berbagai mineral di atas merupakan kebutuhan gizi makro dan mikro pada balita perlu dipenuhi agar kesehatan si kecil tetap terjaga. Konsultasikan ke dokter untuk informasi lebih lanjut dan menyesuaikan dengan kondisi anak.
Di usia empat sampai lima tahun atau usia prasekolah, perubahan nafsu makan anak sangat normal terjadi. Berikut panduan porsi dan menu makanan balita agar gizi tetap terpenuhi:
Dalam sehari, konsumsi karbohidrat untuk anak 4-5 tahun setidaknya enam kali sehari dengan ketentuan makan sedikit-sedikit tapi sering. Beberapa pilihan menunya:
Anda bisa memberikan sumber karbohidrat secara selang-seling supaya anak tidak bosan.
Selingan (camilan)
Makan siang
Selingan (camilan)
Camilan bisa dalam bentuk buah, seperti:
Potong buah dalam ukuran kecil untuk mengurangi risiko anak pra sekolah tersedak.
Makan malam
Biarkan anak memilih sendiri makanan yang ingin disantap. Anda tidak perlu memberi susu rendah lemak untuk balita karena ia masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan lemak.
Ketika memberi makanan pada anak, sangat penting menghindari kondisi tersedak yang bisa membahayakan si kecil. Berikut jenis makanan yang sebaiknya tidak diberikan atau diberikan tapi dengan pengawasan:
Untuk mengatasinya, selalu potong makanan balita menjadi potongan kecil yang mudah dikunyah dan selalu perhatikan setiap dia makan agar tidak tersedak.
Selain itu, dengan memperhatikan anak saat makan bisa membuat Anda tahu bila si kecil memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Ini penting agar ia bisa segera ditangani oleh dokter.
Masuk usia 1 tahun, anak sudah bisa diberikan menu makanan seperti orang dewasa. Ini membuatnya semakin sering mencoba berbagai makanan yang dilihat.
Hal ini tentu saja tidak terkecuali jajanan yang kurang sehat. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa ibu lakukan, yaitu:
Bukan berarti Anda memberi jajanan yang tidak sehat setiap hari, tapi bisa memberi pilihan lain yang disukai anak.
Jika anak menyukai gorengan, Anda bisa membuatnya di rumah dengan bahan-bahan dan minyak yang lebih bersih.
Terkadang anak menyukai satu makanan dan ingin terus memakannya selama satu minggu.
Memang terasa mengesalkan, tapi ini wajar terjadi di usia anak tiga tahun. Selama makanan tersebut memenuhi kebutuhan gizi pada balita, tidak perlu khawatir.
Saat menghidangkan menu makanan, beri beberapa pilihan yang bergizi dan biarkan anak untuk memilih. Sebagai contoh, Anda bisa menyediakan sayur bayam, tempe, tahu, dan ayam goreng.
Berbagai menu makan yang variatif itu cukup untuk memenuhi gizi pada balita. Jadi, kalau anak hanya memilih dua dari makanan tersebut, gizinya masih tercukupi
Agar waktu makan lebih terjadwal, Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti:
Anda bisa melakukan cara di atas agar pemberian gizi seimbang pada balita tetap bisa berjalan dengan baik.
Bila anak Anda terlalu banyak makan sampai kelebihan berat badan, hal pertama yang wajib dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter.
Berikut cara mencegah berat badan berlebih pada anak:
Bila Anda ingin mencegah kenaikan berat badan pada anak, beberapa langkah di atas bisa membantu.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Sumber
Feeding & Nutrition Tips: Your 2-Year-Old. (2020). Retrieved 14 February 2020, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Feeding-and-Nutrition-Your-Two-Year-Old.aspx
Feeding & Nutrition Tips: Your 3-Year-Old. (2020). Retrieved 14 February 2020, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Feeding-and-Nutrition-Your-Three-Year-Old.aspx
Feeding & Nutrition Tips: 4-to 5-Year-Olds. (2020). Retrieved 14 February 2020, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/preschool/nutrition-fitness/Pages/Feeding-and-Nutrition-Your-4-to-5-Year-Old.aspx
Feeding your preschooler https://my.clevelandclinic.org/health/articles/feeding-your-preschooler Diakses pada 20 November 2017.
Why Drinking Water Is the Way to Go (for Kids) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 3 March 2020, from https://kidshealth.org/en/kids/water.html
Nutrition for Preschoolers | Cleveland Clinic. (2020). Retrieved 14 February 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/13420–feeding-your-preschooler—ages-4-to-5-years
Children Need Carbohydrates. (2018). Retrieved 21 February 2020, from https://www.eatright.org/food/nutrition/dietary-guidelines-and-myplate/children-need-carbohydrates
Learning About Carbohydrates (for Kids) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 21 February 2020, from https://kidshealth.org/en/kids/carb.html
Word! Fiber (for Kids) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 28 February 2020, from https://kidshealth.org/en/kids/word-fiber.html
Kids Need Fiber: Here’s Why and How. (2020). Retrieved 28 February 2020, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Kids-Need-Fiber-Heres-Why-and-How.aspx
Dietary Recommendations for Healthy Children. (2020). Retrieved 27 February 2020, from https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/nutrition-basics/dietary-recommendations-for-healthy-children
Learning About Fats (for Kids) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 27 February 2020, from https://kidshealth.org/en/kids/fat.html
AboutKidsHealth. (2020). Retrieved 27 February 2020, from https://www.aboutkidshealth.ca/article?contentid=1943&language=english
Riwayat Pengerjaan
Versi Terbaru
12/01/2024
Ditulis oleh Riska Herliafifah
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita
Diperbarui oleh: Riska Herliafifah
Artikel Terkait
Ditinjau secara medis oleh
dr. Damar Upahita
General Practitioner · None
Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 12/01/2024
Apakah artikel ini membantu?
Hello Sehat ingin menjadi sumber informasi Anda dalam membuat keputusan kesehatan dan agar Anda bisa selalu hidup sehat dan bahagia.
Ikuti Kami
Informasi
Hello Sehat
Silakan kunjungi situs Hello Health lainnya
source