Bukan Matic, Ternyata Motor Sport dan Bebek Lebih Mudah untuk Dikonversi – detikOto

ADVERTISEMENT
BRT Electric yang tengah seru mengerjakan konversi motor konvensional ke motor listrik mengatakan bahwa saat ini mereka sudah menyiapkan puluhan jenis bracket dan kit untuk menyulap motor konvensional menjadi konversi.
Saat ini BRT sudah membuat berbagai macam kit untuk berbagai model sepeda motor. Sehingga proses untuk konversi menjadi singkat dan diklaim hanya butuh waktu 45 menit saja.
“Bayangkan itu, jadi kami membikin masterpiece-masterpiece sehingga teman-teman atau customer yang mau membeli kit kami konversi cukup dilakukan hanya 45 menit dan itu jadi minimal cost gitu lho, dibandingkan kalau nanti bikin beda, bikin beda, bikin beda. Nah ini yang kami lakukan sekarang,” ujar Tomy Huang selaku pemilik BRT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menariknya, meski kini tren motor listrik saat ini hadir dengan gaya ala motor matic, ternyata untuk urusan untuk urusan konversi motor sport dan bebek lah yang lebih mudah untuk dilakukan.
“Yang paling gampang sebenarnya untuk dikonversi itu, buat kita sih semua hampir sama, hanya development awalnya yang agak rumit itu motor-motor matic,” lanjutnya.
BRT berupaya untuk mempertahankan transmisi dari motor konvensional. Sehingga untuk motor matic, diperlukan penyelarasan antara dinamo dan juga bentuk crankcase-nya.
Sementara untuk motor berjenis sport atau bebek, pengerjaan konversi menjadi lebih sederhana sebab transmisi dilakukan oleh gear yang lebih umum bentuknya.
“Karena kami mempertahankan CVT-nya masih kepake. Bracket-nya itu harus menyatu dengan crankcase yang lama gitu kan. Itu lebih rumit dibandingkan tipe sport ya,” ujar Tomy.
“Tipe sport kan mesin tinggal turun, terus tipe bebek juga tinggal mesin turun, naikkan dinamo. Ya itu sederhana sih. Itu lebih gampang. Jadi tipe bebek dan tipe sport itu lebih mudah,” lanjutnya.
Kendati berbeda dari tingkat kesulitannya, BRT menjual kit konversi ini dengan harga yang sama.
Saat ini ada dua jenis kit konversi yang dijual dan berbeda secara daya motor listriknya, yakni 2 kW dan 3 kW. Harganya mulai dari Rp 15 jutaan.
“Kita nggak menjenis-jeniskan motor meskipun modal kerja kita berbeda. Tapi ya selisih sedikit akhirnya kita patok aja lah pokoknya 2 kW itu Rp 15 jutaan plus sedikit lah. Kalau yang 3 kW mungkin selisihnya sekitar Rp 1 jutaan,” ujar Tomy.
Harga tersebut sudah termasuk dengan satu buah baterai Lithium Ion berkapasitas 72V/20 Ah yang sama dengan milik Gesits.
“Including baterai. Jadi tepatnya itu sekitar Rp 15,9 (juta) something. Baterainya itu reffer to Gesits ya,” tutup Tomy.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

source