Ribuan warga Brasil melakukan demonstrasi penolakan hasil pemilihan presiden baru, Luiz Inacio Lula da Silva yang dideklarasikan pada 30 Oktober 2022.
Para demonstran mengepung Istana Kepresidenan Planalto yang menyebabkan pasukan keamanan harus menggunakan gas air mata untuk mengusir pengunjuk rasa.
Sekitar 3.000 orang terlihat melakukan unjuk rasa dan masuk ke gedung Mahkamah Agung dan kongres, serta menghancurkan beberapa furnitur.
Aksi tersebut dilakukan tepatnya oleh para pendukung mantan presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang menuntut kredibilitas dan bukti valid dari kemenangan tersebut.
Bolsonaro sendiri juga telah berulang kali mempertanyakan kredibilitas dari pemungutan suara elektronik di negara tersebut.
Merespon aksi tersebut, banyak negara- negara yang mengutuk segala usaha yang dilakukan untuk menggoyahkan demokrasi di Brasil, termasuk Prancis.
Melalui unggahan di akun Twitternya, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menuliskan bahwa keinginan rakyat dan institusi haruslah dihormati.
source