Ska melintasi batas negara dan berintegrasi dengan gaya musik lain, menjadikannya salah satu bentuk musik populer transnasional. Dari Jamaika ia berkembang ke Inggris Raya. Dari Jamaika ia melebur ke Amerika, Jepang, Indonesia dan di banyak pelosok dunia.
Dari sentuhan klasik akar musik di Kingston – Jamaika, dan jazz hibrida ala The Skatalites atau kearifan Calypso dan suasana karnaval dari Byron Lee & The Dragonaires. Ska kemudian hadir lewat wajah baru dengan semangat yang sama, membebaskan. Seperti yang dilakukan dengan ringan kepala oleh sekelompok pemuda di Inggris dalam kolektif musik 2 Tone lewat The Specials, Madness, The Beat, The Bodysnatchers dan The Selecters.
Tidak berhenti di situ, ska kembali hadir dan muncul di Amerika dengan energi yang juga penuh tenaga. Sebagai salah satu pelopor dalam gelombang ini, band The Toasters dan Operation Ivy seperti membuka jalan bagi unit musik lain seperti The Suicide Machines, The Mighty Mighty Bosstones dan banyak lagi. Sampai hari ini, ska menulis sejarah yang kaya dan terus berkembang dan bertransformasi secara musikal. Ska tetap menjadi genre yang dicintai banyak penggemar musik, juga mempengaruhi gaya musik lainnya.
Pada edisi akhir tahun ini, kami sedikit memberikan playlist ska dari ruang redaksi “A short train trip to Skaville” . Mulai dari konfigurasi klasik yang menjadi cetak biru ska dari Jamaika, revolusi kesadaran dalam “gelombang kedua” dari Inggris hingga tenaga modern gelombang ketiga di Amerika.
(Sam)
source