Alternatif motor sport 150 cc seharga sama Nmax Turbo
Yamaha Indonesia merilis varian Nmax “Turbo” pada Rabu (12/6) di Jakarta. Beda dengan model sebelumnya, model anyar sekarang punya teknologi yang dinamakan Yamaha Electric YECVT (YECVT). Harga yang ditawarkan mulai dari Rp37 jutaan hingga Rp45 jutaan. Rentang harga tersebut ternyata hampir setara dengan beberapa motor sport berkapasitas 150 cc. Bila Anda tak ingin memboyong si pendatang baru, berikut pilihan alternatifnya dengan banderol yang selisih sedikit.
Opsi pertama di rentang harga Nmax “Turbo” ada All New Honda CBR150R. Tersedia dalam dua tipe yakni Non-ABS dan ABS. Varian termurah ada di angka Rp38 juta. Sementara untuk warna Tricolor dan Racing Red dijual seharga Rp38,7 juta. Sedangkan untuk varian ABS dibanderol mulai dari Rp42 juta. Untuk MotoGP Edition Rp42,1 juta dan Tricolor Rp42,8 juta OTR DKI Jakarta.
CBR150R hadir dengan karakter racing lebih kental. Secara desain ia punya aura big bike yang menciptakan kesan agresif. Urusan fitur juga memadai untuk ukuran sport full fairing 150 cc.
Urusan performa menggendong mesin berkapasitas 150cc DOHC, 6 kecepatan, 4-valve, berpendingin cairan (liquid-cooled), dan berteknologi injeksi (PGM-Fi). Outputnya 17,1 hp di 9.000 rpm dan torsi puncak 14,4 Nm pada 7.000 rpm. Klaim pabrikan dirinya sanggup melaju dari 0-200 meter hanya dengan 10,6 detik, dan kecepatan maksimal mencapai 127 km/jam.
Buat memastikan hasil redaman baik, ia dipasangkan inverted front suspension atau suspensi depan upside down dengan diameter 37 mm. Sementara suspensi belakang masih mengandalkan Adjustable Mono Suspension with Pro-Link System. Bisa dilakukan penyetingan dengan menggunakan kunci khusus sokbreker sama seperti setting preload suspensi belakang kebanyakan.
Untuk fiturnya, ada Assist/ Slipper Clutch. Fungsi Assist guna mengurangi beban pengoperasian clutch lever sekira 15 persen dibanding clutch konvensional. Berkat pengaplikasian ini kopling jauh lebih ringan, sangat membantu untuk penggunaan sehari-hari maupun kebutuhan di sirkuit. Sedang manfaat Slipper mampu meminimalisir gejala selip gigi. Ketika pengendara melakukan downshift dari putaran tinggi, ban belakang terhindar dari risiko terkunci.
Demi keamanan, diberikan pula Anti-lock Braking System (ABS) untuk varian tertinggi. Disertai Emergency Stop Signal (ESS). Kemudian sistem pengereman di bagian depan dibekali kaliper dual piston, sementara untuk belakang pakai single piston. Masing-masing menjepit cakram tipe wave alias bergelombang. Selain bikin tambah sporty, piringan itu lebih cepat melepas panas ketimbang model biasa.
Selanjutnya ada MT-15. Saat ini dirinya dijual Rp38,825 juta OTR DKI Jakarta. Ia bisa jadi opsi menarik bagi Anda yang tidak ingin membeli salah satu varian Nmax “Turbo”. Konsepnya naked bike beraliran street fighter. Tampil dengan garis tegas dengan detail sudut tajam.
Fascia pakai cover layaknya robot. Di situ bersemayam Projector LED untuk lampu utama. Spidometer full digital dengan tone warna negatif. Menyajikan angka dengan kombinasi tachometer grafik yang mudah dibaca. Disisipkan shift timing light, untuk memberi tahu pengemudi kapan harus melakukan perpindahan gigi.
Dibekali jantung pacu berkubikasi 155 cc 4-katup. Ia mampu menyemburkan tenaga sebesar 19 Hp di 10.000 rpm dan menghasilkan torsi sebesar 14,7 Nm di putaran 8.500 rpm. Daya lalu disalurkan melalui transmisi enam percepatan. Lebih mantap dengan Variable Valve Actuation (VVA), yang menjadikan torsi merata di setiap putaran mesin.
Fiturnya ada lampu LED depan dan belakang, suspensi depan upside down, big bike switch, rangka tipe deltabox serta penggunaan banana arm yang terbuat dari bahan alumunium. Ditambah dengan pelek depan lebar ukuran 2,75 inci dengan lingkar 17 inci dibungkus ban 110/70. Belakang 3 inci dengan diameter sama, yang berbalut ban 140/70.
Model lain ada XSR155. Meski punya banderol yang lebih mahal sedikit dari Nmax “Turbo”, ia punya nilai jual dari sisi visual. Bernuansa klasik, tetapi sudah dibenamkan teknologi modern. Saat ini dijual Rp38 juta OTR DKI Jakarta.
Desainnya merupakan turunan dari keluarga Sport Heritage XSR series. Bentuk headlamp model bulat dan sudah dilengkapi multi-reflektor serta lampu Daytime Running Light atau DRL. Teknologinya pun sudah Light Emitting Diode alias LED.
Tangkinya model teardrop. Pakai bentuk jok tandem mengusung gaya Heritage. Di sampingnya ada bracket dengan aksen lingkaran, salah satu ciri khas XSR series. Buntutnya, ada stop lamp yang dirancang minimalis. Posisinya di ujung jok dengan menempel di bagian bodi belakang. Knalpotnya besar, selaras dengan bodinya. Menggunakan stang model fatbar.
Walau bergaya retro, XSR 155 punya tenaga dan akselerasi mumpuni. Dibekali jantung pacu berkubikasi 155 cc 4-katup SOHC berpendingin cairan (Liquid Cooled) dan dibubuhi teknologi VVA. Daya maksimal yang dihasilkan 19 hp di 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm di putaran mesin 8.500 rpm. Penyalur daya melalui transmisi manual 6 percepatan.
Sama dengan yang lain, unit klasik Yamaha pakai model sasis andalan yakni deltabox. Dirinya pakai pelek dan ban berprofil lebar, serupa dengan MT15. Depannya 2,75 inci dengan lingkar pelek 17 inci yang dibungkus ban 110/70. Belakang 3 inci dengan diameter sama dan dibalut ban 140/70. Kulit bundarnya pakai tipe dual purpose tubeless, selaras dengan tampilannya. Pengereman juga sudah cakram di depan maupun belakang.
Fitur ada full LCD digital speedometer yang dibungkus dengan cover bundar ala motor jadul. Isinya lengkap, ada spidometer, takometer model bar graph, odometer, trip meter, fuel meter dan indikator posisi gigi.
Ia merupakan motor sport full fairing yang mengadopsi konsep “The True Supersport 155cc Engine”. Memiliki desain agresif dan punya banyak fitur canggih. Buat versi tertinggi bahkan punya kelengkapan lebih komplet. Harganya pun lebih murah dibanding Nmax “Turbo” Tech Max Ultimate. Saat ini dilego Rp44,8 juta buat versi R15M Connected/ABS dan Rp44,9 juta untuk tipe R15M WGP 60th. Sementara varian terendah lebih murah lagi yakni Rp40,1 juta OTR DKI Jakarta.
Bagian depan mengusung desain M-Shape intake duct yang dilengkapi LED proyektor. Serta dilengkapi dengan twin eyes DRL (Daytime Running Light). Desain fairingnya atraktif. Konstruksi tetap menggunakan rangka deltabox. Bersifat kaku dan memiliki fungsi untuk mendukung tingkat stabilitas berkendara.
Ia menggendong mesin berkapasitas 155 cc satu silinder SOHC, 4-stroke, 4 Valve, liquid-cooled dan berteknologi Variable Valve Actuation (VVA). Berkat teknologi andalannya itu, torsinya merata di setiap putaran mesin. Jantung pacunya mampu menyemburkan tenaga maksimum hingga 19,3 Hp di 10.000 rpm dan torsi mencapai 14,7 Nm di putaran 8.500 rpm. Dayanya disalurkan melalui sistem transmisi manual 6 percepatan.
Bagian jeroan juga tak luput dari teknologi canggih. Disematkan Forged Piston dan Diasil (die aluminium silicon) Cylinder. Khusus trim termahal mendapat lebih banyak fitur dan komponen layaknya moge (motor gede). Ada Traction Control System, Assist & Slipper Clutch, Quick Shifter Up, Dual ABS Channel, Big Bike Engine Switch Off, Triple Clamp & Blue Fork Caps yang terinspirasi dari YZR-M1, jok dilapisi dengan kulit bermotif carbon look serta fork caps warna biru lengkap dengan logo R15M.
Panel instrumen sudah full digital dan memberikan informasi lengkap terkait speedometer. Menariknya ia memiliki dua tampilan yang dapat dipilih, yaitu Street mode dan Track mode. Dirinya juga dibekali fitur Y-Connect.
Selain mesin dan fiturnya, sektor kaki-kaki juga terbilang mumpuni. Suspensi depan sudah upside down dan diameternya cukup besar yaitu 37 mm. Belakangnya pakai swing arm alumunium model banana dan dikombinasikan dengan monoshock sistem link.
Didukung dengan ban lebar, depan pakai 100/80-17 dan belakang 140/70-17. Kulit bundar itu dipasang pada pelek dengan tapak 2.50 di depan, dan 4.00 belakang.
Untuk memberikan kemudahan dalam mengontrol laju, dipasangkan rem cakram depan maupun belakang. Depannya pakai Wide Front Disc Brake berdiameter 282 mm dengan kaliper 2 piston, dan belakang 220 mm yang dijepit 1 kaliper piston.
Unit ini bisa juga dijadikan opsi selain membeli varian Nmax “Turbo”. Kuda besi ‘penggaruk tanah’ dari Yamaha sekarang dibanderol Rp38,9 juta OTR DKI Jakarta. WR 155R punya beragam keunggulan baik dari segi desain, fitur, maupun performa. Tentunya mampu mendukung aktivitas hobi tualang sang pengendara.
Jantung mekanis mengusung mesin SOHC berkapasitas 155 cc liquid cooled, VVA, seperti yang digunakan pada motor kelas 150 cc produksi Yamaha lainnya, yakni R15 atau MT-15. Mampu menghasilkan tenaga sebesar 16,7 hp / 10.000 rpm dan torsi sebesar 14,3 Nm / 6.500 rpm. Dengan performa mesin yang tangguh dan bertenaga, WR 155R sangat handal digunakan untuk menjelajah berbagai medan, baik on road maupun off road.
Desainnya mirip dengan sang kakak, WR250. Dengan desain bodi ramping, sederhana, dan ringan, motor lebih leluasa saat diajak melibas berbagai medan tanpa beban. Untuk menunjang daya jelajahnya, kapasitas tangki mampu memuat bahan bakar hingga 8,1 liter. Selain itu, desain jok bergaya YZ series, memudahkan pengendara dalam mengatur posisi duduk, sehingga mendukung kelincahan saat bermanuver.
Peredam kejut depan gunakan tipe telescopic yang panjang. Berdiameter 41 mm, dan panjang 899,1 mm. Selain memberikan redaman yang baik, peredam kejut model itu juga memberikan kenyamanan dan kestabilan di setiap aktifitas adventure. Suspensi bagian belakang, didukung dengan Link Type Monocross with gas. Dilengkapi oli dan dapat diatur tingkat kekerasannya sesuai dengan selera sang pengguna.
Agar meningkatkan kemampuan mobilitas di segala kondisi jalan, motor anyar ini menggunakan ban dual purpose yang menempel di pelek berbahan alumunium. Jenis rangkanya mengadopsi semi double cradle. Turut membantu dalam meningkatkan kestabilan berkendara.
Model ini dilengkapi dengan speedometer LCD multifungsi, dan sangat informatif. Disematkan hazard lamp, sebagai tanda ketika pengendara mengalami kondisi darurat. Rem cakram ganda bergelombang (wavy double disc brake) yang terpasang di depan maupun belakang. Membuat daya pengereman semakin mengoptimalkan.
Dari pabrikan Kawasaki yang punya banderol beda tipis dengan varian Nmax “Turbo” ada KLX150 series. Dimulai dari KLX150 standar yang saat ini dibanderol Rp37,3 juta dan KLX150 SE yang dijual Rp40,3 juta OTR DKI Jakarta.
Keduanya hanya dibedakan dalam hal visual dan kelengkapan aksesori. Buat KLX150 SE sudah dibekali aksesori tambahan, semacam hand guard, engine guard, serta aksen warna hitam pada bagian bodi dan pelek. Sisanya semua identik.
Dibekali roda 2.75 – 21 inci di depan dan 4.10 – 18 inci di belakang. Suspensi depan berdiameter 35 mm tapi masih model teleskopik biasa. Belakang menggunakan model unitrack dengan setelan 5 tingkat preload.
Memakai mesin berkapasitas 144 cc SOHC berkonfigurasi satu silinder, karburator, dan sistem pengapian DC-CDI. Tenaga yang mampu dikail mencapai 11,8 hp di 8.000 rpm dan torsinya 11,3 Nm pada 6.500 rpm. Dayanya disalurkan dari transmisi 5-percepatan manual.
Lekuk bodinya masih mengadopsi konsep MX Styling. Tapi tampak lebih padat dan agresif, dengan penggunaan headlamp baru sudah berteknologi LED. Panel instrumen juga sudah full LCD, dengan informasi dari speedometer, fuel meter, tripmeter A & B serta jam digital. Tidak lupa tutup tangki sekarang model anyar. Ada penutup lubang kunci agar tahan debu dan kotoran.
Banderol yang cukup untuk membeli Nmax “Turbo” bisa Anda alihkan ke Kawasaki KLX150SM series. Ia merupakan kuda besi jenis supermoto. Tipe Standard dijual Rp37,7 juta dan tipe SE (Special Edition) dilego Rp40,3 juta OTR DKI Jakarta. Keunggulannya yaitu visual bodi yang didesain layaknya motor trail tapi punya roda untuk penggunaan di aspal.
Ia menggunakan headlamp dengan teknologi LED. Tapi buat penerangan lampu belakang dan penanda sein masih mengandalkan peranti konvensional alias halogen biasa. Lalu dibekali dengan panel meter full digital berdimensi minimalis. Diberikan cover kunci di bagian tangki BBM, tujuannya agar terhindar dari kotoran dan debu ketika motor di ajak berkendara di berbagai medan.
Urusan kaki-kaki, mengemas suspensi depan berjenis upside down 35 mm dengan kelir pipa berwarna gold (emas) untuk varian SE dan hitam buat tipe Standard. Sementara di belakang pakai model Uni Trak, single shock with adjustable spring preload. Peleknya pakai model jari-jari 17 inci berbalut ban on road 100/80 di depan dan 120/70 di belakang.
Konfigurasi mesinnya identik dengan KLX150 series. Berkubikasi 144 cc, SOHC, pendingin udara, dan berpengabut karburator. Di atas kertas mampu menghasilkan tenaga maksimal 11,8 Hp di 8.000 rpm dan torsi puncak 11,3 Nm di kitiran 6.500 rpm. Seluruh output power disalurkan lewat transmisi manual kopling 5-percepatan.
Begitu pula untuk urusan deselerasi. Masih mengandalkan cakram tunggal semi floating 300 mm di depan dengan kaliper dua piston dan disc 220 mm di belakang dengan piston tunggal.
Varian SE hanya dibedakan dari sisi eksterior. Pelek berwarna hitam, skid plate, frame cover, dan juga handguard. Versi Standar tampil lebih sederhana dengan penggunaan pelek berkelir silver tanpa komponen pelindung mesin dan tangan. (BGX/TOM)
Baca juga: Pertarungan All New Honda Beat Street vs Suzuki Nex Crossover vs Yamaha X-Ride
Zenuar ‘Bgenk' Yoga adalah salah satu jurnalis otomotif berpengalaman di Indonesia. Spontanitas dan suaranya yang lantang memberi warna kemanapun dia pergi. Keseharian, Yamaha Nmax jadi andalan mobilitas ke kantor atau untuk peliputan. Pengalaman berkendara dan pengetahuan di bidang otomotif roda dua membuatnya kerap ditunjuk sebagai road captain saat Forum Wartawan Otomotif melakukan kegiatan touring.
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menjelajah, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami.
source