Jelajahi Goa Tapak Raja, Tempat Wisata Dekat IKN Nusantara
Tim Redaksi
KALIMANTAN TIMUR, KOMPAS.com – Sebagai lokasi yang dirancang menjadi tempat wisata dekat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, progres pembangunan wisata di Goa Tapak Raja terlihat ketika Kompas.com sampai di lokasi, Selasa (3/10/2023).
Jalanan menuju lokasi Goa Tapak Raja masih berupa tanah. Belum sepenuhnya diaspal. Plang penunjuk arah pun masih berupa papan kayu sederhana yang ditancapkan ke tanah.
Baca juga: Legenda Goa Tapak Raja di IKN, Dulu Jadi Tempat Pertapaan
Ketika mobil yang Kompas.com tumpangi sampai di gerbang masuk, hal pertama yang terlihat yaitu progres pembangunan pujasera di area Goa Tapak Raja.
Matahari hari itu cukup terik, tapi udara terasa sejuk ketika Kompas.com menghampiri mulut gua.

“Di sini total ada 10 lubang gua, tapi yang bisa dimasuki saat ini baru dua lubang berukuran besar ini,” kata Kepala Desa Wonosari, Kasiyono di lokasi, Selasa.
Udara segar yang terasa nyatanya bukan hanya karena posisi gua berada di dalam hutan, tetapi karena di sekitar gua banyak ditumbuhi pohon kariwaya.
Kariwaya adalah sejenis pohon beringin berukuran besar. Kata Kasiyono, pohon kariwaya mampu menetralisir polusi udara, jadi tidak heran jika udara di sekitar gua terasa sejuk.
Baca juga:

Posisi mulut gua berada di ketinggian sehingga Kompas.com perlu menaiki anak tangga guna sampai ke titik itu.
Gua Tapak Raja didominasi stalaktit berbentuk lonjong, dan di beberapa bagian terdapat lubang tempat cahaya matahari menyinari bagian dalam gua.
Dikarenakan ukuran mulut gua cukup besar, cahaya yang diperoleh masih mampu menerangi sebagian besar ruangan gua.
Semakin dalam bagian gua yang dijelajahi, semakin minim cahaya matahari yang menerangi. Kompas.com pun menggunakan senter sebagai sumber cahaya tambahan.
Baca juga:

Di langit-langit gua terdapat sarang kelelawar, dan saat senter diarahkan ke bagian tersebut, hewan nokturnal itu langsung beterbangan menghindari cahaya.
“Hewan yang mendominasi di sini (di dalam gua) adalah kelelawar,” ujar Kasiyono.
Kasiyono melanjutkan, di dalam Gua Tapak Raja terdapat stalaktit berbentuk kaki manusia. Letaknya di dalam gua yang pintu masuknya berupa celah berukuran cukup kecil.
Baca juga: Kembangkan Wisata Berbasis Lingkungan, IKN Nusantara Akan Dihijaukan Kembali
Sayangnya, tidak semua orang bisa masuk ke dalam lubang tersebut. Perempuan yang tengah menstruasi, misalnya, dilarang masuk.
Tim Kompas.com waktu itu termasuk yang tidak boleh masuk sehingga tidak bisa melihat secara langsung bentuk stalaktit itu.
Akan tetapi, berdasarkan informasi berupa gambar dan rekaman video yang didokumentasikan oleh pengunjung di dalam gua, stalaktit tersebut tampak menggantung.

“Seperti bentuk kaki yang sedang menggantung di udara,” kata salah satu pengunjung gua, Sinta, kepada Kompas.com, Selasa.
Namun, berdasarkan pantauan Kompas.com dari luar gua, di bagian dinding gua banyak terdapat coretan buatan manusia.
Kasiyono menyampaikan, saat ini pihaknya masih belum menemukan pembersih coretan yang tidak merusak dinding gua.
Kendati demikian, alangkah baiknya jika kebersihan dan kelestarian gua tidak hanya dijaga oleh pengelola, tapi juga seluruh pengunjung.
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
source