5 Dampak Bullying yang Berbahaya Bagi Tumbuh Kembang Anak

Ilustrasi orang yang mengalami bullying di sekolah

Cancuters.com – Bullying merupakan permasalahan sosial yang mengganggu tumbuh kembang anak. Hingga akhirnya pemerintah maupun pihak berwenang membuat peraturan ketat agar tidak terjadi kasus bullying pada anak-anak. Namun di sisi lain, bullying terus terjadi dimana-mana dan kapan saja. Kejadian bullying ini menimpa banyak anak-anak setiap harinya.

Perilaku bullying yang sering menimpa anak-anak beragam bentuknya. Mulai dari ejekan, pukulan fisik, hingga pelemparan benda. Tak ayal, kejadian ini memberikan dampak yang cukup berbahaya. Tidak hanya secara fisik, tapi juga secara psikis. Berikut ini kami ulas dampak bullying yang berbahaya bagi tumbuh kembang anak, antara lain:

1. Menyebabkan Depresi dan Gangguan Kecemasan

Kejadian bullying yang menimpa anak-anak, bisa melahirkan pengalaman traumatis. Sehingga kejadian itu akan terus membekas dalam ingatan. Alhasil anak-anak bisa mengalami depresi hingga gangguan kecemasan.

Depresi yang terjadi diakibatkan karena kejadian bullying yang menimpa anak-anak terus membayangi kehidupan mereka. Sehingga menjadikan emosi tidak stabil. Hal ini dapat terlihat dari anak yang mudah merasa sedih, rendah diri, kesepian, hilang minat pada hal yang biasa mereka sukai, hingga perubahan pola tidur atau makan.

Selain itu, bullying juga dapat mengakibatkan gangguan kecemasan. Dimana, anak-anak lebih merasa paranoid dan takut jika bertemu orang lain. Alhasil, anak menjadi khawatir dan cemas berlebih jika berada di lingkungan yang banyak orangnya ataupun bertemu dengan orang baru.

2. Menyebabkan Gangguan Tidur (Insomnia)

Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, bahwa bullying dapat memberikan bekas trauma. Dimana, anak-anak akan mengalami depresi karena selalu teringat kejadian pilu itu. Ingatan itu tidak hanya mengganggu aktivitas keseharian semata, tapi juga dapat mengganggu tidur hingga insomnia. Hal ini terjadi karena saat hendak tidur, tiba-tiba akan muncul kenangan buruk tentang bullying yang pernah terjadi. Sehingga anak akan sulit untuk tidur lebih awal dan nyenyak. Terkadang, dapat mengakibatkan anak memimpikan suatu hal yang buruk.

3. Menyebabkan Kesulitan Bersosialisasi

Dampak lainnya yang ditimbulkan dari bullying adalah kesulitan dalam bersosialisasi. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, bahwa kejadian bullying dapat memicu seseorang menjadi lebih mudah cemas atau khawatir secara berlebih. Hal inilah yang menyebabkan anak-anak akan merasa cemas dan cenderung takut untuk mulai berkomunikasi dengan orang lain. Apalagi jika korban bullying harus bertemu dengan orang baru. Dampak ini terjadi karena korban bullying merasa takut akan mengalami kejadian yang sama seperti sebelumnya. Alhasil, tidak sedikit korban bullying yang lebih senang menyendiri.

4. Menyebabkan Sulit Percaya pada Orang Lain

Kejadian bullying yang menyebabkan trauma, dapat mengakibatkan sulitnya korban untuk percaya pada orang lain. Hal ini dikarenakan para korban takut kejadian yang sama akan menimpa mereka kembali. Alhasil, korban bullying akan cenderung merasa paranoid dan lebih berhati-hati dalam memilih orang yang bisa dipercaya. Dampak jangka panjangnya menjadikan korban bullying lebih tertutup jika dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka.

5. Menyebabkan Gangguan Prestasi

Dampak lain dari bullying adalah gangguan prestasi. Dimana, trauma yang masih membekas menjadikan anak cenderung tidak fokus saat menerima pelajaran. Selain itu, korban bullying cenderung lebih paranoid dan takut untuk bersosialisasi. Hal itulah yang menyebabkan korban bullying sulit untuk memperoleh prestasi lebih. 

Mungkin salah satu dampak buruk akibat dari bullying ini tidak terlihat saat korban masih kecil. Namun, ketika beranjak dewasa, mereka dapat kesulitan untuk membangun hubungan dengan orang lain.

Itulah beberapa dampak bullying yang dapat membahayakan tumbuh kembang anak-anak. Mulai sekarang, selalu perhatikan anak-anak anda dan ajak bicara mereka. Hal ini untuk membuat hubungan orangtua dan anak semakin erat. Di sisi lain, agar anak lebih terbuka tentang kejadian yang menimpa mereka. Sehingga anda selaku orangtua dapat mehgantisipasi dampak bullying jika kejadian ini menimpa anak anda.

source