16 Tempat Wisata di Kabupaten Wajo yang Wajib di Kunjungi – detikcom

ADVERTISEMENT
Apabila detikers sedang berada di Kabupaten Wajo dan sedang bingung untuk menghabiskan waktu liburan, ada berbagai macam tempat wisata di Wajo yang menarik untuk dikunjungi. Simak selengkapnya berikut ini.
Wajo merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan. Wajo memiliki julukan sebagai Bumi Lammaddukeng. Selain itu, kota ini juga dikenal sebagai kota sutera, karena banyaknya penghasil sutera Bugis dengan kualitas yang bagus.
Banyak hal menarik lainnya di Wajo yang sayang untuk dilewatkan, termasuk tempat-tempat wisatanya. Nah sebelum menentukan tujuan liburan, berikut ini 17 tempat wisata di Wajo yang bisa dijadikan referensi. Simak yuk!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Danau Tempe merupakan wisata andalan yang dimiliki oleh Kabupaten Wajo. Danau tempe menyuguhkan keindahan alam yang sangat mengagumkan loh!
Di sini, detikers bisa menyewa perahu jika ingin lebih menikmati keindahan danaunya.
Danau Tempe terletak di Desa Salotengnga, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo. Dan menjadi danau terluas kedua yang ada di Sulawesi dengan luas sekitar 350 km2 dengan kedalam 5 m.
Bagi detikers yang berada di luar kota, tak perlu khawatir. Karena tempat ini juga memiliki penginapan yang bisa detikers sewa.
Bukit Kalola Wajo sendiri terletak di Desa Sogi, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo. Pemandangan yang disuguhkan sangat indah, hamparan bukit dipenuhi dengan rumput hijau. di bawah bukitnya ada danau.
Tempat ini sangat cocok bagi detikers yang ingin healing.
Untuk harga tiket masuknya dikenakan Rp.10.000 Rp saja per orang. Dengan harga segitu, detikers sudah disuguhkan dengan pemandangan indah.
Air terjun Sumpang Puli ini merupakan tempat wisata yang tidak banyak diketahui. Hal ini karena merupakan destinasi wisata tersembunyi yang ada di Kabupaten Wajo.
Lokasinya berada di Desa Awo, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo. detikers hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 untuk dapat menikmati keindahan dan kesegaran air terjun sepuasnya.
Walau belum diketahui oleh banyak orang, tetapi air terjun ini menyuguhkan pemandangan yang indah. Karena belum banyak dijamah oleh orang, jadi keasrian tempat ini masih begitu terjaga.
Bagi detikers yang menyukai tempat hidden gem, wajib mengunjungi tempat ini!
Situs Tosora Wajo merupakan tempat yang bersejarah yang ditemukan oleh seorang arkeologis sebagai bukti dan kedudukan tosora dalam pentas sejarah keraajaan Wajo.
Terdapat pula peninggalan budaya berupa puing-puing dan reruntuhan sisa bangunan, seperti reruntuhan sisa bangunan, seperti masjid tua, geddong, gedung bunga, benteng, dan juga bekas pelabuhan. Tapi sayangnya peninggalan-peninggalan tersebut banyak yang sudah mengalami kehancuran dan bahkan punah akibat faktor alam maupun manusia.
Yang ingin berkunjung dan melihat langsung bukti peninggalan sejarahnya, Situs Tosora Wajo berada di Desa Tosora, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo.
Destinasi satu ini tentu saja akan menjadi wisata budaya dan sejarah. Seperti namanya, Rumah Adat Atakkae adalah kawasan rumah adat yang berada di kelurahan Attakkae kecamatan Tempe.
Kawasan rumah adat ini dibangun sekitar tahun 1990-an. Di dalamnya terdapat berbagai macam rumah adat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Wajo.
Salah satu rumah adat terbesar yakni Rumah Adat Saoraja Tenri Bali. Rumah ini mempunyai 1001 tiang dan tiangnya sendiri mempunyai berat 2 ton.
Lokasi ini cocok untuk dijadikan objek fotografi bagi para pecinta fotografi.
Dikutip digitaldesa.id dari Museum Saoraja Mallangga adalah museum yang diresmikan pada tahun 1990 oleh pemerintah Wajo atas persetujuan ahli waris dan pemilik bangunan. Museum ini awalnya lebih dikenal dengan nama museum Sengkang dan diresmikan pada 1933.
Saoraja Mallangga memiliki arti istana bertingkat. Tempat ini dahulunya merupakan kediaman raja dan berfungsi sebagai pusat pemerintahan Wajo.
Di dalam museum ini terdapat berbagai koleksi dari bekas Kerajaan Wajo. Beberapa di antaranya adalah naskah-naskah, etnografi, keramik, foto, historika, dan berbagai benda pusaka peninggalan Raja Mallangga.
Bagi detikers yang menyukai tempa wisata yang berbau sejarah seperti ini, tempat ini sangat recommended. Untuk jam berkunjung yakni mulai dari Senin-Jumat, sementara saat weekend tempat ini tutup.
Kabupaten Wajo terkenal sebagai tempat penghasil sutera karena terdapat banyak pembuat sutera di tempat ini. Dan salah satunya adalah Perkampungan Sutera Pakkana.
Di antara semua tempat pengerajin sutera, tempat yang satu ini menjadi tempat pembudidayaan merubei dan ulat sutera yang paling popular. detikers juga bisa belajar bagaimana pemintalan kepompong hingga menjadi benang.
Jika detikers tertarik bisa langsung berkunjung ke lokasinya di Desa Pakkana, Kecamatan Tana Sitolo, Kabupaten Wajo. Selain melihat proses pembuatan sutera, detikers juga bisa membeli kain sutera di sana dengan kisaran harga ratusan hingga jutaan rupiah.
Masjid ini merupakan masjid ikonik nan megah di Wajo. Masjid ini terkenal dengan keindahan arsitekturnya yang megah. Dibangun dari tahun 1947 tidak membuat keindahan rumah ibadah kaum muslim terkikis. Bahkan masjid ini masih terus terjaga dengan baik dan selalu menjadi ibadah yang ramai dikunjungi.
Bagi detikers yang gemar melakukan wisata religi, silahkan datang ke Masjid Darussalam. Tempat ini sudah lama terkenal menjadi pusat wisata religi, Datang ke rumah ibadah ini juga akan menambah ilmu pengetahuan pengunjung.
detikers juga dapat beribadah dengan nyaman karena fasilisitas ibadahnya lengkap. Masjid Darussalam terletak di Jalan Masjid Menge Belawa, Lepangeng, Wajo, Kabupaten Wajo
Objek wisata yang satu ini merupakan tempat favorit bagi masyarakat dan wisatawan lokal. Uniknya lagi, kolam renang ini terletak di tengah hutan di kawasan Desa Kalola. Lebih tepatnya terletak di Desa Kalola, Kecamatan Maniangpajo. Berjarak sekitar 35 km dari Kota Sengkang, Wajo.
Wisatawan yang ingin berlibur bersama keluarga mungkin bisa mendatangi objek wisata satu ini karena tempat ini ramah untuk anak-anak.
Kolam Renang Kalola dibuka pada Pukul 08.00 – 17.00 Wita. Adapun harga tiket Saat weekday, pengunjung dikenakan biaya tiket sebesar Rp 10 ribu. Sementara saat weekend, harga tiket dipatok sebesar Rp 15 ribu.
Gelora Permata Hijau Waetuwo terletak di Waetuwo Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo yang belum lama dibuka. Wisata Gelora Permata Hijau Waetuwo menyediakan fasilitas yang lengkap bagi para pengunjung seperti musholla, kamar mandi umum, tempat makan, wifi area, area parkir, jungle tracking, kuliner, outbound area dan masih banyak lagi.
Bagi detikers yang ingin membawa keluarganya kesini, untuk tiket masuknya sendiri dewasa Rp.15.000, anak-anak Rp.7.000.
Situs Allangkanangnge ri Latanete, Wajo adalah pusat Kerajaan Bugis kuno sekitar abad ke 13-17 Masehi. Selain sebagai pusat kerajaan, situs ini juga menjadi pemukiman yang cukup padat dengan bukti temuan fragmen gerabah dan keramik yang cukup padat, baik yang ditemukan di permukaan situs maupun dalam penggalian arkeologi.
Objek wisata ini memiliki nilai yang cukup tinggi dan kabarnya menjadi istana dari We Cudai. Selain itu, tempat ini dikenal menjadi pusat istana Kerajaan Cina hingga namanya berubah menjadi Pammana.
Situs wisata ini cocok untuk para detikers yang senang melakukan penelitian yang berhubungan dengan arkeologi. Karena banyaknya ditemukan berbagai macam benda kuno yang dapat dianalisis.
Menarik bukan?
Makam Puang Massora merupakan area pemakaman tua yang telah berusia ratusan tahun. Hingga saat ini, lokasi pemakaman ini tidak pernah sepi dari pengunjung.
Penduduk sekitar mengatakan bahwa di dalam makam tua tersebut, terdapat makam seorang raja. Penduduk menyebutnya Puang Massora (Raja yang berasal dari Tosora). Tempat ini juga disakralkan oleh masyarakat setempat.
Lokasi makamnya sendiri terletak di Sogi, Kecamatan Maniang Pajo, Kabupaten Wajo. Nah bagi detikers yang gemar menjelajahi wisata sejarah, tempat ini bisa jadi pilihan menarik.
Tempat wisata sejarah lainnya di Kabupaten Wajo adalah situs Geddonge. Situs ini menyimpan berbagai benda purbakala.
Situs Geddonge dibangun sekitar tahun 1818 di masa kepemimpinan Arung Matoa La Salewangeng, salah satu pemimpin Wajo pada abad ke 19.
Bagi detikers yang tertarik untuk melihat berbagai benda purbakala yang ada di sana, dapat berkunjung ke Situs Geddonge yang terletak di Tellulimpoe, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo.
Tempat wisata selanjutnya yang bisa menjadi rekomendasi detikers saat berada di Wajo adalah Masjid Agung Ummul Qura. Lokasi masjid ini sendiri berada di samping Lapangan Merdeka Sengkang.
Untuk alamat lengkapnya sendiri, masjid ini berada di Jalan Mesjid Raya, Sengkang, Tempe, Sengkang, Wajo, Kabupaten Wajo. Masjid ini setiap harinya dipadati pengunjung dan jemaah, tidak hanya di bulan Ramadan saja namun bahkan pada hari-hari biasa.
Selain Masjid Darussalam Belawa, Masjid Agung Ummul Qura dapat menjadi pilihan detikers untuk melakukan wisata religi.
Rekomendasi tempat wisata sejarah lainnya adalah Makam Pahlawan Nasional La Maddukulleng yang berada di Siengkang, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Makam salah satu Arung Matoa Wajo, Sultan Pasir, Arung Singkang La Maddukkelleng yang merupakan salah satu Pahlawan Nasional asal Sulawesi Selatan.
detikers dapat berkunjung ke pemakaman ini sebagai bentuk penghargaan bagi para pahlawan yang telah memerdekakan Republik Indonesia.
Ketika mengunjungi Kota Sutera, sudah pasti detikers ingin melihat proses pembuatan sutera dan budidayanya. Pastinya pengalaman melihat langsung budidaya ulat sutera akan menambah pengetahuan detikers tentang bagaimana pemeliharaan ulat hingga proses penenun kain sutera. Wisatawan pun dapat melihat secara langsung, proses dari pemintalan serta pengambilan benang sutera.
Tidak hanya sutera, detikers juga dapat mengunjungi budidaya tanaman kesukaan ulat sutra yaitu murbei. Tempat budidaya ini terletak di Desa Pakkanna, Kecamatan Tanasitolo, sekitar 10 km dari Kota Sengkang. detikers bisa merasakan serunya melakukan perawatan pada tanaman murbei dan ulat sutera.
Nah, itulah tadi beberapa tempat wisata di Wajo yang dapat detikers kunjungi. Semoga membantu ya!
*Artikel ini ditulis oleh Naila Jilan Ramadhani, peserta magang bersertifikat peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

source