10 Tempat Wisata Medan yang Wajib Dikunjungi, Budaya hingga Kuliner – Kompas.com – Kompas.com

10 Tempat Wisata Medan yang Wajib Dikunjungi, Budaya hingga Kuliner
 

KOMPAS.com – Kota Medan, Sumatera Utara memiliki sejumlah obyek wisata ikonik. Jika berkunjung ke Medan, wisatawan wajib berkunjung ke tempat wisata tersebut sehingga perjalanannya makin berkesan.
Obyek wisata Medan yang wajib dikunjungi beragam, mulai dari wisata budaya, sejarah, kuliner, dan religi. Ikon wisata di Medan tersebut sudah tersohor hingga luar kota.
Baca juga: 18 Wisata di Medan Lengkap, Tempat Bersejarah hingga Penangkaran Buaya
Baca juga: 10 Wisata Pantai di Medan dan Sekitarnya, Ada yang Mirip Bali
Berikut sejumlah obyek wisata Medan yang wajib dikunjungi seperti dihimpun Kompas.com.

Istana Maimun di Medan. SHUTTERSTOCK/AKHMAD DODY FIRMANSYAH Istana Maimun di Medan.

Istana Maimun merupakan salah satu ikon wisata Kota Medan. Istana yang dibangun pada 1988 ini merupakan peninggalan Kerajaan Deli yang dipimpin Sultan Al Rasyid Perkasa Alamsyah, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara.
Nama Maimun diambil dari nama permaisuri sultan yang bernama Siti Maimunah. Sebab, istana ini adalah lambang cinta sultan kepada permaisurinya, seperti dikutip dari Kompas.com (26/6/2022).
Bangunan Istana Maimun sangat kental dengan nuansa Melayu dan Islam. Lokasi Istana Maimun berjarak sekitar 4 kilometer (km) dari pusat Kota Medan.

Masjid Raya Al-Mashun menjadi salah satu destinasi wisata religi di Kota MedanKompas.com/Silvita Agmasari Masjid Raya Al-Mashun menjadi salah satu destinasi wisata religi di Kota Medan

Sekitar  1 km dari Istana Maimun, wisatawan bisa menjumpai destinasi wisata religi, yakni Masjid Raya Al Mashun. Masjid ini merupakan peninggalan Kesultanan Deli yang dibangun pada 1906, seperti dikutip dari Jakarta Islamic Center
Gaya arsitektur Masjid Al Mashun menggabungkan corak Timur Tengah, India, hingga Spanyol. Bangunan Masjid Raya Al Mashun cukup unik karena berbentuk segi delapan.
Luas masjid besar di Medan ini mencapai 5.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 2.000 jamaah.

Salah satu sudut menarik di dalam Tjong A Fie Mansion.SHUTTERSTOCK/nizar kauzar Salah satu sudut menarik di dalam Tjong A Fie Mansion.

Tjong A Fie Mansion adalah seorang saudagar dan filantropis asal China yang menetap di Medan. Sosoknya dikenal karena membangun pertokoan sepanjang Jalan Kesawan (sekarang Jalan Ahmad Yani) dan berperan dalam membangkitkan perekonomian di kota Medan, seperti dikutip dari Kompas.com (7/6/2022).
Melansir laman resminya, Tjong A Fie Mansion merupakan kediaman Tjong A Fie. Bangunan Tjong A Fie Mansion terdiri dari dua lantai dengan 35 kamar.
Baca juga: Jokowi Resmikan Terminal Amplas Medan, Ini 5 Tempat Wisata Terdekatnya
Baca juga: 7 Wisata Alam di Medan, Ada Penangkaran Buaya Terbesar di Asia Tenggara
Obyek wisata satu ini wajib dikunjungi wisatawan yang ingin melihat bangunan bersejarah di Medan. Bangunan yang dibangun pada 1895 ini, telah diakui sebagai bangunan warisan budaya dan museum.
Gaya arsitektur Tjong A Fie Mansion memiliki pengaruh China, Melayu, dan Art Deco. Wisata budaya dan sejarah seluas 8.000 meter persegi ini berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 105, di Kesawan, Kota Medan.

Ucok Durian di Medan, Sumatera Utara.KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Ucok Durian di Medan, Sumatera Utara.

Wisata kuliner di Ucok Durian wajib masuk bucket list traveler yang datang ke Medan. Ucok Durian merupakan salah satu penjual durian legendaris di Kota Medan.
Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mampir ke toko durian yang berada di Jalan K.H. Wahid Hasyim Nomor 68, Babura, Kota Medan ini. 
Beberapa produk di Ucok Durian yang wajib dicicipi pencinta durian antara lain durian kupas, pancake durian, es durian, kolak durian, dan lainnya.

Bolu Meranti salah satu kuliner khas Medan.Dok. bolumeranti.co.id Bolu Meranti salah satu kuliner khas Medan.

Bicara wisata kuliner, berkunjung ke Medan tidak lengkap rasanya tanpa membeli Bulo Meranti. Traveler juga bisa membeli Bolu Meranti untuk oleh-oleh keluarga atau teman.
Toko Pusat Bolu Meranti berada di Jalan Kruing Simpang Razak Nomor 7C, Kota Medan. Toko ini memiliki beberapa cabang di Kota Medan.
Ada berbagai varian Bolu Meranti yang bisa dipilih pengunjung, seperti Bolu Meranti rasa keju, rasa coklat, dan kacang. Harga Bolu Meranti bervariasi mulai dari Rp 80.000 hingga Rp 115.000 per produk.

Sebuah sudut Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie di Medan.SHUTTERSTOCK/Ibenk_88 Sebuah sudut Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie di Medan.

Kawasan Kesawan, MedanShutterstock/nizar kauzar Kawasan Kesawan, Medan

Kesawan adalah salah satu kawasan pecinan di Kota Medan yang berada di sepanjang Jalan Ahmad Yani, seperti dikutip dari Kompas.com (26/3/2021). Jalan yang dulu dikenal dengan nama Jalan Kesawan tersebut adalah jalan tertua di Kota Medan.
Wisatawan yang melintas di area ini akan melihat bangunan-bangunan bersejarah bergaya arsitektur kolonial.
Kesawan pada awalnya merupakan Kampung Melayu. Namun, pada 1880 etnis Tionghoa tinggal di kawasan tersebut, sehingga Kesawan menjadi pemukiman etnis Tionghoa.
Pada 1889 sempat terjadi kebakaran besar yang menghancurkan rumah dan toko di kawasan tersebut, sehingga direnovasi. Kesawan menjadi pusat perdagangan di Kota Medan dan Sumatera pada masa Kolonialisme lantaran lokasinya strategis, dekat pusat kota serta Pelabuhan Belawan

Maha Vihara Maitreya Cemara Asri atau lebih dikenal sebagai  Vihara Cemara AsriDok. Maha Vihara Maitreya Cemara Asri Maha Vihara Maitreya Cemara Asri atau lebih dikenal sebagai Vihara Cemara Asri

Maha Vihara Maitreya Cemara Asri atau lebih dikenal sebagai  Vihara Cemara Asri adalah salah satu vihara terbesar di Indonesia, seperti dikutip dari laman Pemerintah Sumatera Utara.
Vihara ini berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektar dan mampu menampung hingga 6.000 orang di tiga balai berbeda. Bangunan vihara dibangun pada 1991 dan diresmikan pada 2008.
Vihara Cemara Asri menjadi tempat wisata religi di Medan yang wajib dikunjungi karena memiliki bangunan unik bercorak khas Tionghoa. Selain bangunan vihara, pengunjung bisa bermain di area taman dan danau kecil.

Graha Maria Annai Velangkanni di Medan Sumatera UtaraWikimedia Commons/Ronald Tagra Graha Maria Annai Velangkanni di Medan Sumatera Utara

Vihara ikonik di Medan selanjutnya adalah Graha Maria Annai Velangkanni. Daya tarik gereja ini adalah bangunan unik yang menyerupai kuil.
Mengutip laman resminya, graha berarti rumah, tempat suci, atau kuil. Sementara, Annai Velangkanni Arokia Matha merupakan sebutan untuk Bunda Maria di India.
Arsitektur gereja Katolik ini berbeda dengan rumah ibadah umat Katolik lainnya. Sekilas bangunannya tampak seperti kuil dengan struktur atap bertingkat dan megah, campuran gaya Indo-Mughal. 
Lokasinya berada di Jalan Sakura III Nomor 7-10, Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.
Baca juga: 10 Kafe Instagramable di Medan, Pas buat Berburu Foto Keren
Baca juga: 14 Tempat Nongkrong di Medan yang Unik, Cocok untuk Bersantai

Gedung London Sumatera yang berdiri megah di Medan.Dok. disbudpar.sumutprov.go.id Gedung London Sumatera yang berdiri megah di Medan.

Gedung London Sumatera merupakan salah satu gedung bersejarah peninggalan era kolonial Belanda yang berada di Jalan Ahmad Yani (dulu Jalan Kesawan). Mengutip Kompas.com  (9/4/2020), gedung ini merupakan bangunan pertama di Kota Medan yang dilengkapi dengan sarana lift.
Lokasinya berada di Jalan  Ahmad Yani Nomor 2, Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Jaraknya 3 km dari pusat Kota Medan dengan waktu tempuh kurang dari 10 menit berkendara.
Gedung yang berdiri sejak 1906 ini, memiliki gaya arsitektur menyerupai rumah-rumah di London, Inggris pada abad ke-18. Gedung bercat putih ini kerap menjadi latar belakang foto para wisatawan.

Rahmat Zoo and Park merupakan kebun binatang yang populer di Sumatera Utara. Lokasinya berada di Desa Bengabing, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Dari Kota Medan, kebun binatang seluas 20 hektar ini dapat ditempuh dengan berkendara selama satu jam.
Kebun binatang ini berada di tengah perkebunan kelapa sawit. Mengusung konsep child zoo, kebun binatang ini ramah untuk anak-anak.
Para pengunjung bisa melihat kehidupan satwa di alam liar sembari berinteraksi langsung dengan aneka hewan. Adapun nama Rahmat Zoo and Park diambil dari nama pemrakarsa obyek wisata ini, yaitu Rahmat Shah, seorang aktivitis lingkungan dan pengusaha di bidang pariwisata.
Selain Rahmat Zoo and Park, Rahmat Shah juga mengelola Rahmat International Wildlife Museum and Gallery Medan.

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

source